Dark/Light Mode

Menangkan Pileg & Pilpres 2019

Hasto: Caleg PDIP Silakan Pasang Gambar Bung Karno

Sabtu, 24 November 2018 11:07 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bersama Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo pada acara
pembukaan wokshop dan
Bimbingan Teknis (Bimtek) yang diikuti ratusan caleg PDI Perjuangan tingkat DPRD
Provinsi dan Kabupaten/Kota, di Jakarta, kemarin. (Foto: Putu Wahyu Rama/Rakyat Merdeka)
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bersama Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo pada acara pembukaan wokshop dan Bimbingan Teknis (Bimtek) yang diikuti ratusan caleg PDI Perjuangan tingkat DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota, di Jakarta, kemarin. (Foto: Putu Wahyu Rama/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Politik uang, kampanye hitam, ujaran kebencian, SARA perlu diwaspadai di Pemilu 2019. Kesemua itu adalah racun demokrasi dan harus dilawan.

Demikian diungkapkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo pada acara Workshop dan Bimbingan Teknis (Bimtek) untuk caleg PDIP tingkat DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota, di Jakarta, kemarin.

Tjahjo meminta masyarakat melawan racun demokrasi itu. “Semua jenis racun demokrasi harus dilawan. Mari tingkatkan partisipasi pemilih supaya maksimal.  Mari ajak semua calon timses untuk selalu kampanye, adu program, konsep dan gagasan,” jelas mantan Sekjen PDIP ini.

Baca juga : Sering Kepleset, Prabowo Bisa Jatuh

Tjahjo juga meminta masyarakat aktif merekam dan melakukan pencetakan KTP Elektronik (E-KTP) supaya bisa menggunakan hak pilih di Pemilu tahun depan. Dia menegaskan, saat ini tidak ada alasan untuk tidak bisa merekam dan mencetak E-KTP.
“Mungkin alasannya karena error, antrean panjang atau listrik mati. Di Papua saja sudah bagus, di sana 60 persen sudah merekam E-KTP,” tandasnya.

Di tempat yang sama, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mewajibkan seluruh caleg ‘banteng’ memasang foto pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin di alat peraga kampanye (APK). “Ini penting karena partai ingin menang di Pileg dan Pilpres 2019,” tegas Hasto.

Dia mengatakan, Pemilu 2019 berbeda dari pemilu sebelumnya, karena Pileg dan Pilpres digelar serentak pada 17 April 2019. PDIP menekankan, gerakan kader dan caleg agar satu suara sehingga bisa menangkan pileg dan pilpres. “Tugas kita harus menjadikan pileg dan pilpres sebagai satu tarikan nafas perjuangan,” ujar Hasto.

Baca juga : Andi Arief Minta Prabowo Nggak Cuma Bikin Gaduh

Untuk itu, kata Hasto, seluruh caleg PDIP wajib menampilkan pasangan Jokowi-Ma’ruf dalam APK Pileg. Sehingga para caleg dan pasangan Pilpres usungan PDIP bisa menang. “Bagi setiap caleg di dalam masang APK wajib memasang gambar Pak Jokowi dan Maruf Amin,” jelasnya.

Selain memasang foto Jokowi-Ma’ruf, lanjut dia, caleg PDI Perjuangan juga diperbolehkan memasang gambar Presiden Pertama, Soekarno, ataupun Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Hasto mewarning, apabila ada caleg PDIP ketahuan mendahulukan ego pileg, sehingga perolehan suara pribadinya melebihi capres-cawapres, maka partai tidak akan melantiknya.
“Mengapa? Karena pileg dan pilpres ini sangat strategis. Ini golden momentum kita untuk menunjukkan kepada seluruh masyarakat dan dunia bahwa melalui perjuangan tidak pernah mengenal lelah bagi PDIP. Kita bertekad mewujudkan amanat rakyat dengan memenangkan Pileg dan Pilpres dua kali berturut-turut,” tandasnya. [SSL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.