Dark/Light Mode

Omongin SBY Dan Mega

Hasto Dan Andi Arief Sama-sama Panas

Sabtu, 20 Februari 2021 06:02 WIB
Hasto Kristiyanto dan Andi Arief. (Foto: ist)
Hasto Kristiyanto dan Andi Arief. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Omongan Marzuki Alie yang membuka luka lama antara Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY dan Megawati Soekarnoputri bikin elite Partai Demokrat dan PDIP memanas. PDIP diwakili Sekjen Hasto Kristiyanto. Demokrat diwakili Ketua Bappilu Andi Arief.

Perseteruan diawali oleh cerita eks Sekjen Partai Demokrat Marzuki Alie di podcast Akbar Faizal Uncencored yang tayang Kamis (11/2). Di situ, mantan Ketua DPR itu kembali membuka luka lama antara SBY dan Mega. Dia bilang, sebelum Pemilu 2004, SBY pernah mengatakan kepadanya bahwa Megawati yang kala itu juga Presiden petahana akan kecolongan dua kali.

Setelah berita itu ramai diangkat media,  Hasto langsung membuat keterangan, Rabu (17/2). Isinya menyerang SBY. Menurutnya, cerita yang diungkap Marzuki hanya akan menzalimi SBY. Sebab, hal itu membuktikan bahwa Presiden RI Ke-6 itu tidak punya moralitas dalam berpolitik.

Menurut Hasto, pernyataan Marzuki mengingatkannya pada istilah 'satyameva jayate' dalam bahasa Sanskerta yang artinya kebenaranlah yang akan berjaya.

Baca juga : Bukit Tinggi Gempa, Getaran Terasa Sampai Padang Panjang

“Kebijaksanaan ini mungkin sama dengan kebijaksanaan masyarakat Indonesia yang selalu percaya kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa dengan pernyataan seperti 'Tangan Tuhan Bekerja', bahkan lewat cara yang kadang tak disangka manusia itu sendiri,” kata Hasto.

Hasto mengatakan, saat itu narasi yang muncul di publik menempatkan Megawati menzalimi SBY. Faktanya, kini terungkap bahwa justru SBY yang menzalimi diri sendiri. Dalam politik, kata dia, dirinya diajarkan moralitas politik, yaitu satunya kata dan perbuatan. 

“Apa yang disampaikan Marzuki Alie tersebut menjadi bukti bagaimana hukum moralitas sederhana dalam politik itu tidak terpenuhi dalam sosok Pak SBY,” kata Hasto.

Mendengar Ketua Dewan Pembinanya diserang Hasto, Andi langsung ngegas. Pada hari yang sama, Andi langsung menyerang. Dia menyayangkan, Hasto menanggapi pernyataan hantu dari Marzuki. “Kenapa hantu, karena Marzuki mengarang bebas. Lebih mengejutkan saya, ternyata ada dendam PDIP terhadap SBY karena sebagai menantu Jenderal Sarwo Edhie Wibowo. Dendam Ideologis?,” ujarnya dia akun Twitternya, @Andiarief__.

Baca juga : Marzuki Alie Diminta Jadi Suri Tauladan

Andi meminta, Hasto jangan membentur-benturkan dua mantan Presiden. Menurut dia, biarlah SBY dan Megawati menjadi panutan bersama, sebagai yang pernah berjasa buat sejarah politik kita.  

“Kader Partai Demokrat sejak lama didoktrin untuk tidak mem-bully mantan Presiden,” ujarnya.

Kemarin, Andi kembali ngetweet. Dalam cuitannya itu, menyinggung sosok Durno di balik “memburuknya” hubungan Demokrat dan PDIP. Yang dimaksud Andi sebagai Durno itu yakni Hasto.

“Durno di balik hubungan PDIP dan Demokrat ya Hasto ini. Menanggapi Pak Marzuki Alie yang statemennya minta mubahalah,” cuitnya.

Baca juga : Din Membalas Dengan Salam

Seperti diketahui, dalam kisah pewayangan, Durno memiliki watak bermuka dua dan penuh prasangka buruk. Durno yang juga merupakan guru para Kurawa dan Pandawa dikenal sebagai sosok penghasut yang tinggi hati, sombong, congkak, bengis, dan banyak bicara. 

Soal kekalahan Megawati dari SBY, Andi menyebut memang kenyataannya seperti itu. Dan, tidak perlu ditangisi. “Toh, kecolongan melalui pilihan rakyat. Bukan melalui penghianatan menjatuhkan lewat MPR. Sebagai Sekjen, Hasto jangan membenturkan, tapi mendudukkan posisi yang benar,” imbuhnya.

Tak terima Hasto diserang, Ketua DPP PDIP, Nusyirwan Soejono pun menyerang Andi. Menurut dia, Andi harusnya nangis melihat kondisi Partai Demokrat saat ini.

Sementara itu, Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra berusaha lebih tenang. Dia meminta tak ada yang mengadu domba SBY dan Megawati.  "Ataupun mengadu domba Partai Demokrat dan PDIP," kata Herzaky kepada Rakyat Merdeka, semalam. [QAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.