Dark/Light Mode

Dari Kotamobagu, Terbang Ke Deli Serdang

Ikut KLB Dijanjiin 100 Juta, Cuma Dapet 5 Juta

Senin, 8 Maret 2021 20:44 WIB
Mantan Wakil Ketua DPC Partai Demokrat Kota Mobagu, Sulawesi Utara, Gerald Piter Runtuthomas. (Foto: Youtube)
Mantan Wakil Ketua DPC Partai Demokrat Kota Mobagu, Sulawesi Utara, Gerald Piter Runtuthomas. (Foto: Youtube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mantan Wakil Ketua DPC Partai Demokrat Kota Mobagu, Sulawesi Utara, Gerald Piter Runtuthomas memberikan pernyataan mengejutkan ihwal Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat.

Gerald, adalah salah satu peserta KLB yang bertobat, dan kembali mendukung hasil Kongres V Partai Demokrat dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum.

Melalui video pernyataan yang diputar di konferensi pers AHY bertajuk "Menguak Kebenaran Testimoni Peserta KLB Abal-abal", di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Senin (8/3), Gerald mengaku ikut KLB karena iming-iming uang Rp 100 juta.

Baca juga : Ketua DPD Sarankan Nadiem Bikin Kurikulum Masa Darurat

"Katanya, kalau hadir dapat Rp 25 juta, sisanya Rp 75 juta selesai acara. Faktanya, kita dapat Rp 5 juta," ujar Gerald yang disambut gelak tawa peserta konpers yang dihadiri seluruh Ketua DPD Partai Demokrat.

Gerald mengaku awalnya menolak karena mengklaim mengakui Ketum AHY. Namun, godaan duit gede tidak mampu dia tolak.

Singkat cerita, dia hadir di KLB Deli Serdang, Sumatera Utara. KLB ini, menurut Gerald, janggal. Diceritakannya, saat pemilihan berlangsung, tidak dihadiri Moeldoko yang akhirnya ditetapkan sebagai Ketum versi KLB.

Baca juga : Wamentan Harvick Dorong Keberlanjutan Kebijakan Utama Pertanian

Moeldoko, disebutnya mendapat Kartu Tanda Anggota (KTA) instan. "Siapa yang menandatangani KTA Moeldoko?" tanya Gerald terheran-heran. Dia pun menunjukkan KTA miliknya yang ditandatangani oleh SBY yang kala itu masih Ketum Demokrat.

Yang juga janggal, ketika peserta KLB ditanya siapa yang memilih Moeldoko sebagai Ketum untuk berdiri. Semua hadirin berdiri. Tapi, hal yang sama juga terjadi ketika nama Marzuki Ali disebutkan. Semuanya berdiri.

Sontak, Johnny Allen yang kala itu menjadi pimpinan sidang mengulang atas nama Moeldoko, dan disahkan sebagai Ketum Partai Demokrat. "Dipilih moeldoko, padahal tidak ada," ujarnya. Gerald pun mengahaturkan permintaan maaf kepada AHY atas kekhilafannya mengikuti KLB. [BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.