Dark/Light Mode

Cegah Dampak Buruk Ekstremis Taliban

Bamsoet: Ayo, Vaksinasi Ideologi

Selasa, 7 September 2021 07:15 WIB
Politisi senior Partai Golkar, Bambang Soesatyo. (Foto: Dok. MPR RI)
Politisi senior Partai Golkar, Bambang Soesatyo. (Foto: Dok. MPR RI)

 Sebelumnya 
Terlebih, bangsa Indonesia saat ini tengah berjuang melawan pandemi Covid-19. Mewabahnya virus asal Wuhan ini berdampak kepada merosotnya perekonomian rakyat. Kondisi himpitan ekonomi ini bisa menjadi lahan subur perkembangan paham radikalisme.

Mantan jurnalis ini tidak menampik, radikalisme ini merupakan embrio lahirnya terorisme. Termasuk mimpi yang diberikan kaum radikal untuk melakukan perubahan secara total atau revolusioner dengan menjungkirbalikkan kekuasaan. “Cara efektif mencegahnya adalah melakukan vaksinasi ideologi,” ucapnya.

Baca juga : Bamsoet Ajak Anggota MPR Gencar Laksanakan Vaksinasi Ideologi

Hal senada disampaikan pakar Pertahanan dan Keamanan Universitas Indonesia (UI), Kusnanto Anggoro. Menurutnya, peranan intelijen begitu penting sebagai alat penangkal utama radikalisme. Tidak hanya badan intelijen resmi milik negara, sifat intelijen ini juga perlu dibangun setiap insan.

Kusnanto menyebut, setiap orang bisa dilatih melakukan antisipasi agar tidak mudah terpapar mimpi-mimpi kaum radikalis. “Ini penting, agar waspada, siaga, tanggap, dan merespons secara proporsional,” ungkap doktor jebolan Universitas Glasgow, Skotlandia, Inggris Raya ini.

Baca juga : Walkot Bogor Bima Ajak Pramuka Sukseskan Vaksinasi Covid-19

Pengamat terorisme, Milda Istiqomah membenarkan, jumlah simpatisan Taliban cukup banyak di dunia. Termasuk dari kalangan kaum muda. Dia sepakat, pegangan ideologi menjadi benteng ampuh dari pengaruh ekstremisme.

Dosen Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur ini menyarankan Pemerintah, agar bisa memilah tindakan terhadap anak bangsa yang masih dalam tahap pemikiran radikal, atau yang sudah melakukan tindakan kekerasan. “Pelaku kekerasan, harus ditindak tegas,” ucapnya.

Baca juga : Angkasa Pura I Salurkan Paket Sembako Ke Gerai Vaksinasi di PPI Curug

Misalnya, pelaku teror di Mabes Polri belum lama ini, hingga pelaku bom Surabaya yang melibatkan perempuan sebagai pelaku teror. Milda mengusulkan agar perlu dilakukan langkah pencegahan, sehingga tidak ada lagi teroris perempuan. “Perempuan itu korban jaringan terroisme. Diskusi pendekatan kemanusiaan juga menjadi penting,” ungkapnya. [BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.