Dark/Light Mode

Soal Capres, Megawati Masih Kontemplasi

Hasto Sebut Mbak Puan, Ganjar, Baru Nama Lain

Minggu, 24 Oktober 2021 08:35 WIB
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto. (Foto: Dok. PDIP)
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto. (Foto: Dok. PDIP)

 Sebelumnya 
Hasto mengingatkan, cara seperti ini juga yang dilakukan Mega saat memutuskan mengusung Jokowi pada Pilpres 2014 dan 2019. Dan terbukti, keputusan Mega mencalonkan Jokowi tidak meleset. Jokowi menang dalam dua kali pilpres.

Lalu siapa yang akan dipilih? Hasto bilang sabar. Yang pasti, kata dia, ada banyak kader PDIP yang layak untuk memimpin bangsa dan negara ke depan. Ia lalu menyebut nama Puan, lalu Ganjar Pranowo, baru lah nama kader lain.

Baca juga : Pemilih PKB Terbelah, Sebagian Lirik Ganjar, Sebagian Naksir Anies

“Ada Mbak Puan, ada Pak Ganjar Pranowo. Dari kalangan pemerintahan ada Bu Risma, kemudian ada Pak Anas dari Banyuwangi. Ada Pak Oli Dondokambey. Kalau dari jajaran internal partai yang tidak duduk di dalam pemerintahan, ada Mas Prananda Prabowo, Pak Ahmad Basarah, dan sebagainya,” paparnya.

Soal survei capres yang kerap menempatkan Ganjar di posisi 3 besar, politisi asal Yogyakarta ini mengatakan, survei itu hanya sebagai referensi dalam membuat program partai. Bukan satu-satunya yang dijadikan tolok ukur dalam memilih calon pemimpin. Survei bagus belum tentu bisa melahirkan pemimpin yang baik dan bertanggung jawab.

Baca juga : Kalau Tidak Puas, Bawa Ke Pengadilan

Padahal, kata dia, ke depan Indonesia dihadapkan dengan banyak tantangan, mulai dari ketegangan di Laut China Selatan, krisis di Timur Tengah, kebijakan fiskal terhadap utang dan lain sebagainya. “Jadi pemimpin itu harus dipersiapkan dengan sebaik baiknya,” ujarnya.

Terakhir, Hasto lalu memberikan perhatian kepada FX Hadi Rudyatmo yang membela kader yang terang-terangan mendukung Ganjar nyapres.

Baca juga : Megawati Ingin Kantor PDIP Yang Baru Jadi Rumah Rakyat

Menurut Hasto, apa yang disampaikan Hadi itu hanya seperti obrolan di warung kopi. Sebagai politisi senior banteng, Hadi pasti paham aturan main. “Yang penting ketika Ibu Megawati mengambil keputusan semua taat dan berdisiplin,” ujarnya.

Hasto lalu menegaskan agar kader disiplin untuk urusan capres. “Bagi mereka yang hanya mau bertindak sendiri tanpa disiplin, boleh saja kalau mau keluar dari partai,” kata Hasto.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.