Dark/Light Mode

Waspada, Pemilih Ganda!

Minggu, 26 Maret 2023 06:45 WIB
Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Lolly Suhenty. (Foto: Antara).
Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Lolly Suhenty. (Foto: Antara).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemilih ganda pada Pemilu 2024 bukan isapan jempol dan potensial terjadi. Terutama, karena salah penempatan tempat pemungutan suara (TPS). Dan, ini paling banyak terjadi.

Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Lolly Suhenty mengingatkan jajaran pengawas pemilu untuk mewas­padai adanya potensi pemilih ganda. Kemungkinan terjadinya pemilih ganda, kata dia, didasari hasil pengawasan pen­cocokan dan penelitian (coklit) jajaran Bawaslu daerah.

“Berdasarkan hasil pengawasan coklit melalui alat kerja A3.DP-3, dari 16.683.903 pemilih yang diuji petik, ada tren Tidak Memenuhi Syarat (TMS) yang masih masuk ke dalam daftar pemilih,” beber saat membuka kegiatan Evaluasi Hasil Pengawasan Coklit dan Persiapan Pengawasan Penyusunan DPS secara virtual, Jumat (24/3).

Baca juga : DKPP Tegaskan Pemilu Lima Tahun Sekali

Berdasarkan angka tersebut, lanjut Lolly, tren yang paling banyak ditemukan adalah pemilih yang salah penempatan Tempat Pemungutan Suara (TPS). Dia mendorong jajaran Baswaslu untuk memperkuat soliditas, dan memastikan untuk melakukan analisis Daftar Pemilih Sementara (DPS) yang sedang berjalan.

“Potensi pemilih ganda menjadi salah satu fokus pengawasan kita,” katan­ya. Sebagai informasi, proses coklit berlangsung pada 12 Februari-14 Maret 2023.

Terkait alat kerja pengawasan DPS, Lolly mengakui Bawaslu masih belum diberi akses ke dalam Sistem Daftar Pemilih (Sidalih) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Meski demikian, dia akan tetap mengupayakan untuk mendapat akses Sidalih tersebut.

Baca juga : Beras Putih, Beras Merah, Pilih Mana?

“Akses Sidalih sangat penting untuk kinerja Bawaslu. Kami sudah bersurat ke KPU tapi sampai hari ini belum menemu­kan titik terang. Kalau surat kedua belum diberikan oleh KPU, kita akan menempuh upaya lain,” tegasnya.

Untuk itu, Lolly berharap seluruh jajaran Bawaslu semakin solid dan tetap menggemakan pengawasan partisipatif. Sebab, menurutnya, upaya dalam men­ingkatkan pengawasan partisipatif mulai menunjukkan tren ke arah positif.

Selain itu, Lolly juga meminta seluruh jajaran Baswaslu untuk lebih teliti dalam melakukan pengisian alat kerja. Pasalnya, kesalahan pengisian alat kerja dapat ber­dampak buruk pada kerja pengawasan karena memungkinkan terjadinya data yang tidak sinkron.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.