Dark/Light Mode

Saran Buat Demokrat Dan AHY

Drama Cawapres Nggak Usah Dikapitalisasi Lagi

Minggu, 3 September 2023 07:30 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. (Foto: Antara)
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Demokrat merasa dikhianati Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan. Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), bahkan dalam pidato panjang lebarnya menyebut istilah "pengkhianatan". Sebab, Anies lebih memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres).

Mungkinkah "drama" ini bisa mengulang suksesnya SBY dulu yang naik pamornya karena "dipersekusi" akhir era Presiden Megawati Soekarnoputri? Bisakah Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan struktur partainya mengkapitalisasi momentum ini?

Baca juga : Imin Masih Dikasih Angin Surga

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro mengingatkan, AHY dan Demokrat tak perlu larut dalam emosi. Sebab, dalam konteks dinamika koalisi seperti yang saat ini terjadi, perubahan sikap antar partai adalah hal lumrah. "Apalagi masa pendaftaran ke KPU masih lama ya. Masih ada waktu untuk konsolidasi ketimbang larut dalam emosi," pesan Agung kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Diingatkan, untuk membuat drama Cawapres ini klimaks atau memberi insentif elektoral sebagaimana kisah SBY di masa lalu, masih jauh panggang dari api. Menimbang realitas politik yang hari ini terjadi sifatnya lebih kepada arahan institusional ketimbang sentimen personal. "Kalau dulu, Pak SBY sentimen­nya personal. Yang sekarang, amat jauh berbeda. Tak ada un­tungnya terus mengkapitalisasi drama ini," ingatnya.

Baca juga : Disebut Buntu Tentukan Cawapres, Waketum Gerindra Rahayu Saraswati Bilang Begini

Alih-alih mau dapat insentif elektoral, Demokrat dan AHY malah nampak kebingungan. Akan berlabuh ke poros mana. Mengingat, saat ini koalisi sudah cukup semua. Artinya, daya ta­war Demokrat justru akan turun.

Ketimbang larut dalam situasi emosional, lebih baik segera bergerak untuk mengamankan suara maupun agenda-agenda strategis elektoral lainnya. Sehingga pada pemilu 2024, Demokrat bisa meningkatkan kursinya di DPR

Baca juga : PKS Solid Dukung Anies Nyapres, Nggak Mau Pindah Koalisi

"Saran saya, pilihan bersama Prabowo dengan koalisinya lebih layak dipertimbangkan. Mengingat ada hambatan his­toris jika bergabung dengan poros koalisi Ganjar Pranowo dengan PDI Perjuangannya," pungkasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.