Dark/Light Mode

Disebut Berubah, Sudah Banyak Bercanda, Prabowo: Namanya Juga Sudah 2 Kali kalah

Selasa, 24 Oktober 2023 22:52 WIB
Prabowo Subianto dalam deklarasi dukungan PSI untuk Prabowo-Gibran di Jakarta, Selasa (24/10/2023). (Foto: YouTube)
Prabowo Subianto dalam deklarasi dukungan PSI untuk Prabowo-Gibran di Jakarta, Selasa (24/10/2023). (Foto: YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bacapres Prabowo Subianto (72) angkat bicara, soal anggapan publik yang menyebutnya dirinya telah berubah. Sekarang sudah banyak bercanda. Nggak galak lagi kayak dulu. “Namanya juga sudah dua kali kalah. Ini pengalaman hidup. Mau nggak dikasih tahu,” ujarnya dalam acara deklarasi dukungan Prabowi-Gibran yang diisi dengan Konser Ojo Rungkad di Jakarta, Selasa (24/10/2023).

Dia pun lantas menuturkan, hidup ini kadang memang harus mengalami cobaan. Menurutnya, kekalahan adalah pelajaran yang bagus. Dan kadang-kadang, terlalu banyak keberhasilan juga kurang begitu baik. Membuat orang kadang kemlinthi  (ngesok - Jawa, Red).

Baca juga : Erick Punya Banyak Nilai Plus Buat Prabowo, Bisa Kerek Suara Di Luar Jawa

“Pada prinsipnya, saya tidak menyerah. Saya tidak pernah mau putus asa. Saya belajar, untuk selalu fokus pada pengabdian terhadap bangsa dan rakyat Indonesia. Saya bangga, melihat  Pak Jokowi berbuat, berpikir, dan bertindak demi kepentingan rakyat Indonesia. Saya bangga, saya timnya Joko Widodo," tutur Prabowo. 

Mantan Danjen Kopassus ini pun menyoroti sikap sebagian masyarakat Indonesia, yang menurutnya kurang menghargai pemimpin. 

Baca juga : Man City Keok 3 Kali Beruntun, Pep: Namanya Juga Sepakbola

"Ini sesuatu yang patut kita koreksi. Pemimpin kita berbuat baik, kenapa sulit mengakui. Apalagi, politisi Indonesia. Maaf, agak aneh juga, Pagi tempe, siang tahu, sore gado-gado. Nggak jelas, Bingung saya. Dan begini ya, seharusnya banga Indonesia menyadari, ada guru, orang tua, mentor, dan pemimpin yang membesarkan kita, memberi kesempatan, pangkat, jabatan, kebaikan. Kalau tentara, dapat bintang," papar Prabowo.

Capres berdarah Kebumen-Manado ini mengaku selalu berupaya menghargai pemimpin. Sekalipun pangkatnya kemudian, melampaui atasannya.  

Baca juga : Pemda Jangan Tutup Mata

"Meski saya sudah jenderal, dan mantan pimpinan saya masih kolonel, saya tetap sayang, tunduk, dan mengabdi pada beliau," pungkas salah satu komandan operasi termuda dalam sejarah Angkatan Darat, saat memimpin operasi Tim Nanggala di Timor Timur.

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.