Dark/Light Mode

Sikapi Survei Kompas

Anies-Prabowo-Ganjar Masih Harus Kerja Keras

Selasa, 12 Desember 2023 08:29 WIB
Ketiga pasangan Capres-Cawapres saat pengundian nomor urut di KPU. (Foto: Ng Putu Wahyu Rama/RM)
Ketiga pasangan Capres-Cawapres saat pengundian nomor urut di KPU. (Foto: Ng Putu Wahyu Rama/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan bawah hingga saat ini, belum ada Capres-Cawapres dalam posisi aman. Ketiga Capres, yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo harus bekerja lebih keras lagi. Tingginya angka undecided voters alias pemilih mengambang membuka peluang terjadinya salip-menyalip dari ketiga Capres.

Survei Litbang Kompas ini dilakukan pada 29 November hingga 4 Desember 2023 terhadap 1.364 responden yang dipilih secara acak. Metode penelitian yaitu dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia. Sementara tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error penelitian plus minus 2,65 persen.

Hasilnya, Paslon 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming unggul jauh dengan 39,3 persen suara. Paslon 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang selama ini berada di urutan buncit, berhasil menyalip Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan meraih 16,7 persen. Sedangkan Ganjar di peringkat terakhir dengan meraih 15,3 persen.

Menariknya, dalam survei ini, angka pemilih mengambang sangat besar, yakni 28,7 persen. Pemilih masih berpotensi untuk memilih ke salah satu Paslon, terdistribusi secara merata atau tetap golput. Fakta lain, bahwa survei ini memprediksi bahwa Pilpres bakal berlangsung 2 putaran.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai, survei Litbang Kompas harus jadi bahan evaluasi bagi ketiga Paslon. Menurutnya, tidak boleh ada Capres-Cawapres yang langsung puas bila saat ini di posisi unggul.

"Peluang bahwa Pilpres 2024 bakal berlangsung dalam 2 putaran makin terbuka lewat survei ini," kata Adi, kemarin.

Adi menyarankan pada Prabowo, Anies, atau Ganjar untuk kedua lebih keras. Menurutnya, semua Paslon masih berpeluang untuk menyalip suara bila berhasil menggaet 28 persen dari pemilih mengambang.

Baca juga : Ini Strategi Jitu Prabowo-Gibran Perkuat Kedaulatan Indonesia

"Kuncinya kerja keras. Agar trennya tetap naik, tak stagnan, apalagi turun. Setidaknya dua paslon, yakni 01 dan 03  berharap ada putaran kedua," pungkas Adi.

Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menilai, survei Litbang Kompas, menunjukkan bahwa Prabowo-Gibran mendapat "Jokowi efek". Paslon 02 dianggap mempresentasikan Jokowi, sehingga mendapat limpahan suara yang sangat besar.

"Buktinya suara Prabowo naik, sementara suara Ganjar turun. Dari tulisan Kompas di halaman pertama itu menyebut faktor Jokowi sebagai variabel naiknya suara Prabowo, dan turunnya suara Ganjar," ulasnya.

Dengan elektabilitas yang sangat tinggi, sulit bagi Anies-Imin dan Ganjar Mahfud untuk memangkas jarak. Terkait swing voter, Qodari memprediksi, suara ini akan terdistribusi secara proporsional. Ada yang dapat besar, ada pula yang kecil.

Terlebih, ia melihat belum ada strategi kampanye baru yang dilakukan 01 dan 03. Jika ingin lolos ke putaran kedua, kedua paslon ini harus mengerahkan semua kemampuan yang dimiliki.

"Bukan kepada 02, karena terlalu jauh di depan. Mereka harus saling mengintip, di antara 01 dan 03. Ini siapa yang lebih tinggi dan berpotensi untuk lolos ke putaran  kedua, kalau memang ada dua putaran," pesan Qodari.

Sementara itu, Capres 01 Anies Baswedan masih optimis, masyarakat mulai menerima narasi perubahan. "Kami yakin, makin hari makin banyak warga yang menyadari bahwa memang kita sekarang membutuhkan perubahan," cetusnya, di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan (Jaksel), Senin (11/12/2023).

Baca juga : Kesalip Anies Di Survei Kompas, Ganjar Santai

Meski tertinggal jauh dari paslon 02, Anies tak khawatir. Mantan gubernur DKI Jakarta itu optimis dengan kerja keras di sisa waktu kampanye, elektabilitasnya dengan Imin mengalami peningkatan. Buktinya, elektabilitasnya bisa menyalip paslon 03.

"Kami yakin, makin hari bahwa pemilih di Indonesia makin mencari informasi. Bila (masyarakat) membutuhkan perubahan, maka satu-satunya ya nomor 1 yang menawarkan perubahan. Jadi, inilah yang kemudian kami bawa," tutur Anies.

Sementara Gibran, meminta kepada media untuk tidak melaporkan padanya ketika terjadi kenaikan elektabilitas pada hasil survei. "Kalau turun laporin. Kalau naik nggak usah dilaporin," pintanya di Pasar Rumput, Setiabudi, Jaksel, Senin (11/12/2023).

Ia justru konsen pada angka swing voters yang masih terbilang tinggi, yakni 28,7 persen. Artinya, angka survei per kandidat yang ditampilkan hari ini masih dapat berubah. "Yang belum menentukan pilihan memang banyak," akunya.

Gibran menyebut banyak faktor yang membuat hal itu terjadi. Salah satunya, menunggu hasil debat para kontestan. "Mungkin sebagian besar masih nunggu debat ya. Kita tunggu aja 1-2 bulan ini progresnya seperti apa," pesannya.

Meski begitu, ia bersama Prabowo akan terus berupaya mendapatkan hati masyarakat. "Yang jelas survei tinggi, survei rendah, kita tetap kerja keras," tegas Wali Kota Solo ini.

Sedangkan Ganjar tak ambil pusing dengan posisinya yang menempati urutan paling bawah. Baginya, hasil survei ini justru menjadi lecutan agar dirinya dan Mahfud bisa lebih baik lagi.

Baca juga : Anies-Ganjar Siapin Debat

Terlebih periode kampanye masih lama. TPN Ganjar-Mahfud bakal bekerja keras. "Jadi bukan tidak berkecil hati. Tugas kita temui rakyat. Langsung kami berkomunikasi dengan mereka," cetus mantan gubernur Jawa Tengah itu.

Ia bakal mencari tahu penyebab elektabilitasnya merosot. Dugaannya, karena berseliwerannya sejumlah isu di masyarakat. Sehingga, menjadi tugas parpol pengusung dan TPN untuk meluruskan isu-isu tersebut.

Selain itu, banyaknya pemilihan membuat konsentrasi partai terpecah, tidak fokus memenangkan Pilpres. Terlebih, ada bukti fenomena split-ticket voting. Di mana seseorang tidak memilih Capres yang diusung oleh partai pilihan orang tersebut.

"Posisi-posisi swing seperti inilah yang secara kepartaian sekarang sedang dikonsolidasikan oleh partai pendukung, partai pengusung juga. Sehingga kawan-kawan sekarang sedang bekerja untuk itu," ungkap Ganjar.

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka, edisi Selasa (12/12), dengan judul “Sikapi Survei Kompas, Anies-Prabowo-Ganjar Masih Harus Kerja Keras”.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.