Dark/Light Mode

Mayoritas ke 02, Warga NU Ikut Ulama dan Jokowi

Jumat, 2 Februari 2024 08:21 WIB
Presiden Jokowi, Mustasyar PBNU Habib Lutfi bin Yahya, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf saat menghadiri Harlah Muslimat NU ke-78, di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (20/1). (Foto: Randy Tri Kurniawan/RM)
Presiden Jokowi, Mustasyar PBNU Habib Lutfi bin Yahya, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf saat menghadiri Harlah Muslimat NU ke-78, di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (20/1). (Foto: Randy Tri Kurniawan/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pada Pilpres 2024, mayoritas warga Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur (Jatim) mendukung Capres-Cawapres 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Selain karena alasan manut arahan ulama, mereka juga ikut arah politik Presiden Jokowi.

Hal tersebut tergambar dari hasil survei Indikator Politik Indonesia (IPI) yang dirilis secara daring, Kamis (1/2/2024). Survei dilakukan pada 14-19 Januari 2024, dengan metode wawancara tatap muka terhadap 810 responden dari seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Margin of error survei plus minus 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Direktur Eksekutif IPI Burhanuddin Muhtadi mengatakan, di tingkat nasional, umat Islam Indonesia yang merasa bagian Nahdlatul Ulama (NU) jumlahnya mencapai 52 persen. Sementara, di Jawa Timur mencapai 81 persen. Dari 81 persen tersebut, sekitar 62,6 persen di antaranya mempertimbangkan saran atau masukan dari ulama atau kiai dalam memilih Capres.

“Kami tanya, kalau mereka menganggap pandangan kiai itu penting. mereka milihnya siapa? Paling banyak milihnya Prabowo, disusul Anies Baswedan, terakhir adalah Ganjar Pranowo,” ujar Burhan.

Selain dipengaruhi ulama, Burhan menyebut, umat Muslim di Jatim yang mengidentifikasikan dirinya dekat dengan NU cenderung mendukung Capres-Cawapres yang dipilih Presiden Jokowi. Dalam surveinya, diperoleh 34,8 persen yang menyatakan pasti mendukung Capres-Cawapres pilihan Jokowi. Ditambah 22,5 persen yang mengatakan mungkin.

Warga NU yang aktif dalam organisasi ada 38,8 persen yang memastikan ikut Jokowi. Ditambah 21,6 persen yang menyatakan mungkin. Sementara, warga NU yang tidak aktif hanya 29,8 persen yang bakal ikut, dan 25,7 persen yang menyatakan mungkin.

Baca juga : Prabowo Renovasi Graha Utama Akmil, Diresmikan Jokowi

“Jadi, yang aktif kemungkinan besar terinfo dan terekspos mengenai pilihan Jokowi. Saya tidak tahu apakah Jokowi rajin menemui ulama NU, sehingga warga NU mengetahui siapa pilihan Jokowi,” ucap Burhan.

Burhan melanjutkan, NU merupakan pendukung utama pasangan Capres-Cawapres yang dipersepsikan menjadi pasangan yang akan dipilih oleh Presiden Jokowi. “Yaitu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, hal itu dilatarbelakangi apresiasi warga Jatim terhadap kinerja Presiden Jokowi. Dalam setahun terakhir, tingkat kepuasan atas kinerja Presiden di Jatim selalu lebih tinggi dari rata-rata warga nasional. Oleh karena itu, Burhan menilai, NU merupakan kekuatan utama yang menjaga kredibilitas Presiden Jokowi di Jatim.

“Jika simpul-simpul utama warga NU di Jawa Timur masih bisa setia kepada Presiden Joko Widodo, maka kemungkinan besar Prabowo-Gibran akan mempertahankan dominasinya,” pungkas Burhan.

Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul tak menampik hasil survei ini. Dia bilang, hasil survei IPI bisa jadi realitas yang sebenarnya. Terutama soal pengaruh ulama NU di daerah-daerah yang jarang muncul ke publik, dalam memberi pengaruh dan mengarahkan dukungannya terhadap Prabowo-Gibran.

“Saya banyak ditelepon kiai yang tidak pernah muncul ke permukaan. Walaupun tidak pernah bertemu maupun disapa paslon dan timses, tapi mereka tertarik untuk berjuang memenangkan Pak Prabowo,” ujarnya, saat ikut dalam pemaparan rilis IPI, secara virtual.

Baca juga : Survei IPO: Masyarakat Puas Kinerja Pemerintahan Jokowi

Hal lain yang memengaruhi elektoral Prabowo dari kalangan NU, kata Gus Ipul, tersirat dari dukungan Jokowi kepada Prabowo. Itu juga dipengaruhi oleh tingkat kepuasan warga NU di Jatim terhadap kinerja presiden. “Lebih-lebih Pak Jokowi ini diidentifikasi seiring sejalan dengan ulama-ulama, khususnya di jajaran pengurus," kata Wali Kota Pasuruan ini.

Dia juga menyoroti turunnya dukungan warga NU terhadap paslon 01, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN). Menurutnya, dukungan terhadap AMIN cenderung stagnan karena strategi kampanye pasangan ini kurang tepat dan terkesan terburu-buru. Mengingat, deklarasinya dilakukan di penghujung waktu pendaftaran ke KPU.

“Pasangan AMIN itu terlihat terpaksa sekali ketemunya, karena di detik-detik terakhir. Jadi tidak ada strategi tiba-tiba jadi, baru ketemu kiai, baru sosialisasi, baru cari langkah-langkah. Padahal sebelumnya Gus Imin banyak didukung kiai maupun ulama,” ungkapnya.

Sementara, bagi paslon 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Gus Ipul menilai belum ada chemistry yang terjadi hingga suara pasangan tersebut belum dominan di Jatim. “Padahal dua-duanya bagus ya,” tandasnya.

Terpisah, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Afriansyah Noor melihat, survei ini sebagai tanda bahwa tak melulu orang yang berdarah NU bisa mendapat dukungan warga Nahdliyin. Dia menjelaskan, di antara ketiga paslon, kubu 01 dan 03 yang punya hubungan erat dengan pendiri NU. Yakni Cawapres 01 Muhaimin, dan Cawapres 02 Mahfud.

“Tapi jangan dilihat kedekatan historis dan biologis itu. Yang kita lihat bahwa kedekatan Pak Prabowo dengan tokoh NU justru sudah lama terjalin. Nah hubungan emosional yang baik inilah yang membuat kedekatan,” ungkap Afriansyah Noor.

Baca juga : Literasi Dapat Akselerasi Pembangunan dan Ekonomi

Sekjen PBB ini mengatakan, kalangan NU punya pikiran rasional dan visioner, karena ingin Indonesia segera punya presiden yang berkomitmen melanjutkan program Presiden Jokowi. Hal itu seiring dengan program keberlanjutan yang digaungkan Prabowo. Oleh karenanya, dia yakin 02 bakal meraih kemenangan dalam Pilpres.

“Inilah yang kita yakini bahwa 02 akan meraih suara signifikan dari warga NU dan tentu warga NU akan sangat rasional untuk memenangkan Pak Prabowo dan Mas Gibran,” pungkasnya.

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka, edisi Jumat (2/2), dengan judul “Mayoritas ke 02, Warga NU Ikut Ulama dan Jokowi”.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.