Dark/Light Mode

Panwaslu Tokyo Gelar Pengecekan Berlapis, Minimalisir Kecurangan Di Pemilu 2024

Minggu, 11 Februari 2024 21:48 WIB
Ilustrasi TPS. Foto: Randy Tri Kurniawan/RM
Ilustrasi TPS. Foto: Randy Tri Kurniawan/RM

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Tokyo, Muhammad Arief mengaku menerapkan strategi pengecekan berlapis guna mencegah potensi kecurangan dalam proses Pemilu 2024 di  Tokyo, Jepang.

"Sebelum pencoblosan di hari H, di TPS ada pengecekan data berlapis-lapis, sehingga tidak ada yang bisa mengaku sebagai orang lain," kata Muhammad Arief, dilansir ANTARA, Minggu (9/2).

Sebelum itu, pihaknya telah melakukan sosialisasi terkait bentuk pelanggaran dan hukuman yang berlaku. Panwaslu Tokyo juga terus berkoordinasi dengan Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) untuk meminimalisir segala bentuk kecurangan.

“Jadi, kami melakukan pengawasan melekat,” katanya.

Baca juga : Prabowo: Kebangetan

Panwaslu Tokyo juga melakukan pengecekan di Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menghapus data ganda yang mungkin muncul di Jepang dan Indonesia melalui sistem Sidalih.

"Setelah pencoblosan, saat penghitungan juga kami libatkan saksi dari partai politik ataupun timses untuk mengawal penghitungan. Kita selalu comply dengan stakeholder dan sebagainya,” katanya.

Anggota PPLN Tokyo, Makmur Lubis memastikan bahwa proses pemilihan umum di negeri matahari terbit itu dijalankan dengan kejujuran. 

Ia juga memastikan bahwa data yang dikumpulkan oleh PPLN tidak masuk ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).

Baca juga : LSI Denny JA: Geser PDIP, Gerindra Diprediksi Juara Pemilu 2024

"Kami ada alamat sendiri. Kami kontrol sendiri,” katanya.

Sehingga, wisatawan Indonesia yang sedang berkunjung ke Jepang tidak diizinkan menggunakan hak suara di TPS atau melalui pemilihan lewat pos.

Makmur menjamin bahwa mekanisme yang diterapkan sudah cukup untuk mencegah potensi kecurangan. 

"Berapa yang kami keluarkan, untuk siapa, itu tercatat dengan baik di daftar pemilih tetap. Jadi, kami tetapkan dulu daftar pemilihnya, kami kirim suratnya ke orang yang terdaftar itu,” ujarnya.

Baca juga : Puan Apresiasi Langkah Sivitas Akademik Yang Bergerak Awasi Pemilu 2024

Meskipun pemilihan lewat pos dan TPS telah dimulai, Makmur mengatakan penghitungan suara tetap dijadwalkan pada 14 Februari mendatang.

Lalu berapa jumlah pemilih di Jepang?

Berdasarkan data PPLN Tokyo, terdapat total 29.434 pemilih, dengan rincian 18.334 laki-laki dan 11.100 perempuan. 

Pemilihan di TPS diikuti oleh 2.847 orang, sementara 26.587 pemilih memilih melalui pos.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.