Dark/Light Mode

Ada 355 Hoaks Jelang Pemilu, Pengamat: Pemilih Harus Hati-hati

Selasa, 13 Februari 2024 17:02 WIB
Pengamat politik Ujang Komaruddin. (Foto : ist)
Pengamat politik Ujang Komaruddin. (Foto : ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengamat politik Ujang Komaruddin mengimbau masyarakat berhati-hati dan menyaring informasi yang beredar jelang hari pemilihan umum 14 Februari 2024 besok.

Menurut Ujang, semakin dekat pelaksanaan Pemilu, semakin banyak hoaks beredar di masyarakat.

Mengutip data Bawaslu dikatakan Ujang, ada ratusan konten hoaks menjelang hari pemungutan suara berdasarkan hasil dari penelusuran tim pengawasan siber Bawaslu dan Panwaslu Luar Negeri terhadap pelanggaran konten. 

Baca juga : Budi Arie: Masa Tenang Pemilu, Kendalikan Jempol, Wajib Saring Sebelum Sharing

Berdasarkan rekapitulasi hasil pengawasan siber Bawaslu selama masa tahapan kampanye, mulai 28 November hingga 10 Februari 2024, ditemukan 355 dugaan pelanggaran konten internet (siber).

Temuan tersebut dibagi beberapa kategori. Berdasarkan platform, dari 355 konten yang sudah diawasi, ditemukan platform facebook (FB), sebanyak 33,2 % dan platform youtube, yaitu 0,6 %.

Berdasarkan jenis sasaran siber paling banyak, serangan siber paling banyak, menyasar kepada Paslon capres/cawapres 02 dengan 45%. Paslon capres/cawapres 01 sebesar 33% dan paslon 03 18%.

Baca juga : Jelang Pemilu, KPK Ingatkan Pejabat Jauhi Konflik Kepentingan

“Ya kita menyaksikan hari ini ya pilpres 2024 menjelang pencoblosan, Bawaslu menemukan 355 hoaks jelang pemilu, yang disasar memang paling besar Prabowo-Gibran,” kata Ujang kepada wartawan di Jakarta, Selasa (13/2).

Ujang mengatakan dalam politik khususnya jelang hari pencoblosan, berita bohong atau hoaks itu sengaja diproduksi untuk mendegradasi suara paslon.

Untuk itu, Ujang mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dalam konteks menerima berita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Baca juga : Marak Petisi Kampus Jelang Pemilu, Ini Tanggapan PP Muhammadiyah

“Masyarakat harus hati-hati bahwa itu adalah cenderung fitnah dan melihatnya sebagai bagian sesuatu yang harus di lawan. Mari kita bangun kesadaran jangan sampai terpengaruh yang ingin memecah belah bangsa ini,” lanjutnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.