Dark/Light Mode

Versi KPU, 23 KPPS Meninggal

Pemilu 2024 Makan Korban

Minggu, 18 Februari 2024 08:20 WIB
Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara bersama saksi melakukan penghitungan suara Pemilu Presiden 2024, di TPS 79, Petamburan, Jakarta Pusat, Rabu 14/2/2024. (Foto: Teddy Kroen/RM)
Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara bersama saksi melakukan penghitungan suara Pemilu Presiden 2024, di TPS 79, Petamburan, Jakarta Pusat, Rabu 14/2/2024. (Foto: Teddy Kroen/RM)

 Sebelumnya 
Ketua Bawaslu Rahmat Bagja juga sudah mendengar sejumlah petugas KPPS, petugas kelurahan, dan kecamatan meninggal dunia saat bertugas dalam Pemilu 2024.

Untuk itu, Bagja meminta jajarannya di daerah untuk membantu proses pemakaman hingga pemberian santunan kepada petugas KPPS, panitia pemungutan suara (PPS), dan panitia pemilihan kecamatan (PPK) yang meninggal dunia.

“Ada juga bantuan dari pemerintah kota dan juga teman-teman kepolisian membantu dalam pengurusan jenazah dan lain-lain,” pesan Bagja.

Baca juga : Mahfud Cerita Pernah “Nganggur” 3 Tahun

Ia pun mengaku bahwa hingga saat ini belum mengetahui jumlah petugas yang meninggal dunia. Saat ini, Bawaslu masih mengumpulkan informasi perihal jumlahnya.

Selain meninggal dunia, KPU juga mencatat ada 3.909 petugas KPPS yang sakit. Rinciannya, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) 119 orang, 596 anggota PPK, 2.878 petugas KPPS, dan 316 anggota Linmas.

Provinsi terbanyak dengan jumlah petugas ad hoc dirawat karena sakit ialah di Jawa Barat dengan 1.995 orang; Sulawesi Selatan 289 orang, Jawa Tengah 265 orang, Jawa Timur 182 orang, Gorontalo 128 orang, dan Aceh 122 orang.

Baca juga : Menteri LHK Dan Pers Indonesia Tanam Mangrove Bersama

Sehingga, Jawa Barat jadi provinsi terbanyak di mana petugas ad hoc penyelenggara pemilu jatuh sakit maupun meninggal dunia, sebanyak 2.001 orang; kemudian disusul Sulawesi Selatan 291 orang, dan Jawa Tengah 272 orang

Untuk diketahui, Pada Pemilu 2019, petugas KPPS yang meninggal ada 894 orang, dan yang sakit mencapai 5.175. Meski jauh lebih sedikit, banyak pihak yang menyesalkan kasus ini kembali terulang di 2024.

Di dunia maya, warganet banyak yang menyampaikan duka atas wafatnya anggota KPPS. “Turut berduka cita. Emang beneran capek banget. Aku aja udah mendekati adzan subuh baru pulang, dan sekarang lagi meriang,” curhat @ceugils. “Dan kasiannya masih aja ada yang nyalahin KPPS gara-gara APK Baswalu busuk itu,” sahut @Emokutoo.

Baca juga : Innalillahi, Petugas KPPS Meninggal Bertambah Lagi

“Dari tahun ke tahun selalu gini, solusinya apa ya,” sesal @sereinpsitrusim. “Kita belajar dari sejarah bahwa kita tidak belajar dari sejarah-Hegel,” ucap @maswisnulele.

“Kenapa petugas KPPS nggak dibuat shifting ya jadwalnya, jadi sehari bisa 2-3 orang yang handling 1 jobdesc biar nggak kelelahan,” usul @kucing_embul. “Pekerjaan yang paling melelahkan ketimbang pekerjaan yang lainnya,” aku @greyramada.

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Minggu, 18 Februari 2024 dengan judul Versi KPU, 23 KPPS Meninggal, Pemilu 2024 Makan Korban

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.