Dark/Light Mode

Respons KPU Disebut Koreksi Sirekap Diam-diam Dan Hilangnya 3,4 Juta Suara AMIN

Selasa, 27 Februari 2024 18:03 WIB
Ketua KPU Hasyim Asy’ari saat memberikan penjelasan terkait hilangnya 3,4 juta suara pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Anies-Muhaimin dalam konferensi pers di kantor KPU, Selasa (27/2). Foto: YouTube/KPU RI
Ketua KPU Hasyim Asy’ari saat memberikan penjelasan terkait hilangnya 3,4 juta suara pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Anies-Muhaimin dalam konferensi pers di kantor KPU, Selasa (27/2). Foto: YouTube/KPU RI

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari menanggapi kritik terkait hilangnya 3,4 juta suara di Sirekap tanpa pemberitahuan kepada peserta pemilu.

Dalam hal ini, peserta pemilu yang kehilangan suara tersebut adalah pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN).

Menurut Hasyim, hilangnya 3,4 juta suara itu disebabkan oleh anomali jumlah suara di salah satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Lampung. Sehingga sistem Sirekap melakukan koreksi.

Sebab, jumlah pemilih di setiap TPS di Indonesia maksimal 300 orang. Jika jumlah suara melebihi jumlah pemilih, maka secara otomatis sistem Sirekap melakukan koreksi.

Baca juga : Sekda Tasikmalaya Siap Ramaikan Pilkada 2024

"Setiap ada anomali kami sampaikan lewat konferensi pers ini. Perkembangannya seperti apa, sampai dengan hari ini," kata Hasyim dalam konferensi pers di KPU, Selasa (27/2).

Ia membenarkan jika KPU tidak menyampaikan pemberitahuan secara khusus kepada peserta pemilu, setiap melakukan koreksi data Sirekap. Hal itu berlaku kepada semua peserta Pemilu, tidak hanya paslon nomor urut 1.

"Jadi, tidak menyampaikan informasi tertulis kepada peserta pemilu, baik itu partai politik, pasangan calon presiden dan wakil presiden atau pun DPD sebagai peserta pemilu," lanjutnya.

Hasyim menjelaskan, bahwa setiap terjadi anomali data, maka koreksi disampaikan perkembangannya melalui konferensi pers.

Baca juga : Kesalahan Entry Data Minim Rekapitulasi Suara Cepat

"Siaran persnya kami sampaikan juga kepada teman-teman jurnalis," tuturnya.

"Perlakuan kami sama, semuanya kami sampaikan melalui konferensi pers," tambah Hasyim.

Sebelumnya, Deputi Hubungan Lintas Sektor Timnas AMIN Putra Jaya meminta penjelasan KPU terkait hilangnya 3,4 juta suara jagoannya di Sirekap. 

"Siapa yang melakukan penghapusan angka itu," kata Putra.

Baca juga : Ini Respons Pegiat Demokrasi Soal Pidato Mega Di Rakornas Relawan Ganjar-Mahfud

Meskipun dari hasil forensik yang dilakukan pihaknya, suara 3,4 juta tersebut disebabkan oleh kesalahan input di TPS 006 di Kelurahan Kota Dalam Kecamatan Way Lima. 

"Problemnya KPU tidak melakukannya secara tidak transparan. Kepada publik juga tidak ada penjelasan. Harusnya dia bersurat kepada kami," lanjutnya.

Hal ini sebutnya berbeda dengan KPU di Pilpres 2019 lalu, ketua KPU saat itu yakni Arief Budiman menghubungi dan mengundang pihaknya untuk menyampaikan kekeliruan dan akan melakukan koreksi.

"Artinya ini bisa ditambah dan dikurangi ke 02 dan ditambah dan dikurangi ke 03, semua enggak ada yang steril. Nah ini adalah sistem yang perlu kita koreksi. Saat itu kami ajukan untuk audit teknologi, supaya semuanya klir," tutupnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :