Dark/Light Mode

Wasekjen PBNU: Suara Gus Ipul Lebih Tinggi Dibanding Anies-Muhaimin

Sabtu, 20 April 2024 21:19 WIB
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Suleman Tanjung. Foto: Istimewa
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Suleman Tanjung. Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Suleman Tanjung membela Sekjen PBNU Saifullah Yusuf yang disebut 'tong kosong nyaring bunyinya' oleh Sekretaris Jenderal PKB Hasanuddin Wahid dan Sekretaris PKB Jawa Timur, Anik Maslachah.

Kata Suleman, yang pantas disebut 'tong kosong nyaring bunyinya' adalah Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar.

Dia bilang, suara Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf, lebih besar dibanding pasangan Anies Baswedan-Muhaimin.

"Anies-Muhaimin di Jatim pada Pilpres 2024 itu hanya 4 juta. Bandingkan saat Gus Ipul maju Pilgub Jatim, dapatnya 9 juta lebih," kata Suleman dalan keterangannya, Jumat (19/4/2024).

Baca juga : Gugat Kemenangan 02, 03 Lebih Lincah Dibanding 01

Sekadar informasi, pada Pilpres 2024 kemarin, Anies-Muhaimin di Jatim hanya mendapatkan suara 4.492.652. Sedangkan Gus Ipul saat nyagub Jatim 2018 berpasangan dengan Puti Guntur mendapatkan suara 9.076.014.

Menurut Suleman, hal ini menjadi sinyal bahwa para kiai Nahdlatul Ulama (NU) tak lagi peduli dengan Muhaimin.

"Kiai-kiai dan bu Nyai NU itu all out-nya untuk PKB. Lihat itu di bawah, kantong-kantong basis NU di TPS-TPS, mereka pilih PKB, tetapi untuk Pilpres mereka ogah," lanjutnya.

Menurut Suleman, harusnya para pimpinan PKB sadar diri bahwa regenerasi kepemimpinan di PKB adalah sebuah keniscayaan. Sebab, Muhaimin sudah terlalu lama menguasai PKB.

Baca juga : Banteng Jatim Pede Suara Capres-Cawapres Lebih Tinggi Dari Suara Partai

"Bayangkan, Muhaimin itu sudah 20 tahun lebih. PBNU saja sudah beberapa kali ganti Ketum, lah, ini PKB, partai yang didirikan NU kok seakan-akan ndak mau regenerasi. PKB itu bukan partai milik perorangan. PKB milik NU," ungkap Suleman.

Dia menyebutkan karena PKB milik NU, sudah sewajarnya NU mengingatkan agar PKB segera melakukan regenerasi kepemimpinan.

Suleman menjelaskan apa yang selama ini disuarakan Sekjen PBNU Gus Ipul adalah bentuk dari ajakan dan keprihatinan yang mendalam dari NU untuk PKB.

"NU tidak mungkin ngomong kalau PKB dalam keadaan baik-baik saja. Jadi kalau Sekjen PKB bilang anjing menggonggong, ya siapa anjingnya. Apa ndak kebalik?” pungkas Suleman.

Baca juga : Jokowi Kaget Tingkat Stres Guru Lebih Tinggi Dibanding Pekerjaan Lain

Diketahui, Sekjen PKB Hasanuddin Wahid menyebut ucapan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf yang menyatakan PKB butuh regenerasi kepemimpinan seperti 'tong kosong nyaring bunyinya'.

"Ada pepatah yang berbunyi anjing menggonggong, kafilah berlalu," ucap Hasanuddin, Kamis (18/4/2024).

Hal senada diungkapkan Sekretaris DPW PKB Jatim Anik Maslachah menyamakan sosok Gus Ipul seperti tong kosong nyaring bunyinya. "Ya, sama juga dengan pepatah tong kosong nyaring bunyinya," imbuh Anik.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.