Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Besutan Mantan Panglima GAM
Merasa Kena Sentil, Partai Aceh Protes
Senin, 25 Maret 2024 07:25 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Partai Aceh protes pernyataan Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto yang menyebut partai lokal di Aceh menyimpan potensi konflik kepentingan, hingga bisa merembet ke konflik horizontal saat pelaksanaan Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Juru Bicara Partai Aceh, Nurzahri menyatakan, pernyataan Panglima TNI sangat tendensius dan diarahkan kepada pihaknya. Sebab, Partai Aceh merupakan partai besutan mantan panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
“Jelas sekali, pernyataan tendensius itu dirahkan kepada Partai Aceh. Terlebih, kami merupakan pemenang Pemilu 2024 di Provinsi Aceh,” ujar Nurzahri kepada wartawan, Jumat (22/3/2024).
Baca juga : Urus Banjir Masih Memble
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyatakan, Aceh merupakan salah satu provinsi dengan indeks kerawanan tinggi di Pilkada 2024 nanti. Dia menyebutkan, Aceh memiliki potensi konflik kepentingan karena partai lokal di provinsi tersebut disinyalir menjadi wadah aspirasi para eks kombatan GAM.
“Ini dapat menjadi pemicu konflik kepentingan antara bekas kombatan dengan nonkombatan. TNI juga mencermati upaya menarik perhatian menarik massa dengan pengibaran bendera bulan bintang, yang identik dengan GAM. Hal ini dapat menjadi provokasi massa kelompok lain, yang perlu antisipasi sejak dini,” ujar Agus.
Dia menambahkan, Aceh juga mesti mendapat perhatian karena ada eslakasi pada masa tenang dan pemungutan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 lalu.
Baca juga : Diserang Virus, Tim Garuda Tetap Pede
Melanjutkan keterangannya, Nurzahri mengingatkan, Partai Aceh merupakan satu-satunya wadah eks GAM dalam menyalurkan aspirasi politik, setelah menguburkan impian merdeka dari Indonesia. Karenanya, Partai Aceh meminta Panglima TNI meralat pernyataan, serta belajar memahami kondisi politik di Aceh setelah perdamaian Indonesia dengan GAM.
“Kami minta, sosok Agus Subiyanto selaku panglima TNI, meralat pernyataan tersebut. Kami berharap, Panglima TNI saat ini belajar serta menelaah kembali perkembangan politik di Aceh,” tegas dia.
Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Malikussaleh (Unimal), Teuku Kemal Fasya menilai, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto kemungkinan salah atau kurang mendapat informasi terkait kondisi kekiniaan di Aceh.
Baca juga : Lanny/Ribka Sukses Bawa Gelar Perdana
“Di Aceh, ada juga partai lokal yang berisi mantan aktivis mahasiswa, seperti partai SIRA. Kemudian, Partai PAS yang berisi kelompok-kelompok para agamawan,” jelasnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya