Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
PDIP Usung Istri Bupati Banyuwangi di Pilkada 2020
Dinasti Politik di Daerah Bisa Hambat Demokrasi
Selasa, 7 Juli 2020 06:55 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Suara-suara miring soal dinasti politik rupanya tidak mempengaruhi keputusan PDIP menentukan bakal calon kepala daerah di Kabupaten Banyuwangi. Banteng memutuskan mengusung istri Bupati Banyuwangi Abdullah Azwas Anas, Ipuk Fiestiandani.
Keputusan PDIP menunjuk Ipuk tertuang dalam surat rekomendasi yang dikeluarkan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP dengan Nomor 1659/IN/DPP/VII/2020 tertanggal 2 Juli 2020. “Merekomendasikan Ipuk Fiestiandani untuk dijadikan Calon Bupati Kabupaten Banyuwangi dan Sugirah untuk dijadikan Calon Wakil Bupati Kabupaten Banyuwangi periode 2020-2025 yang diajukan dari PDIP,” demikian bunyi surat tersebut.
Baca juga : Partai Golkar Perpanjang Masa Survei Kandidat
Ipuk diketahui adalah istri Bupati Banyuwangi (2015-2020) Abdullah Azwar Anas. Di Pilkada 2020, Anas tidak bisa mencalonkan diri lagi karena sudah dua periode menjabat Bupati Banyuwangi. Sebelumnya, Ipuk Fiestiandani juga telah mendapatkan rekomendasi dari DPP Partai Nasdem. Surat sakti diserahkan oleh Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Nasdem Jawa Timur, Sri Sejakti Sudjunadi, Minggu (22/3).
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kabupaten Banyuwangi I Made Cahyana Negara membenarkan turunnya rekomendasi dari DPP PDIP pusat kepada Ipuk ini. Rekomendasi tersebut bahkan sudah disosialisasikan kepada pengurus dan simpatisan partai. “Hari ini kita rapat internal untk menyampaian kepada pengurus cabang mengenai rekomendasi dari DPP yang sudah diturunkan ke DPC. Nama Ipuk Fiestiandani dan Sugirah untuk calon bupati dan wakil bupati,” ujarnya, kemarin.
Ditambahkan, DPC PDIP menerima keputusan DPP untuk berjuang memenangkan pasangan Ipuk Fiestiandani sebagai Calon Bupati (Cabup) dan Sugirah sebagai Calon Wakil Bupati (Cawabup) di Pemilihan Bupati (Pilbup) Banyuwangi yang akan digelar pada 9 Desember 2020. “Kita siap mendukung memenangkan pasangan Ipuk Fiestiandani dan Sugirah,” katanya.
Ketua Bappilu DPD PDIP Jatim Deni Wicaksono juga membenarkan partainya memberi rekomendasi kepada Ipuk. Dia juga menegaskan, seluruh jajaran DPD Jatim harus mulai menjalankan rekomendasi tersebut. “Rekomendasi bersifat mutlak dan mengikat. Semua struktural dan kader harus tegak lurus,” tukasnya.
Baca juga : Djoko Siswanto: Pangkas Peraturan Daerah yang Hambat Investasi Migas
Sementara, pengamat politik dari Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Setia Budi, Harist Hijrah mengatakan, dinasti politik yang berkembang di daerah-daerah di Tanah Air berpotensi menghambat proses dan iklim demokrasi. “Saya kita politik dinasti tidak ada manfaatnya bagi masyarakat. Justru menghambat iklim demokrasi. Kenapa menghambat? (Karena) kok keluarga-keluarga itu lagi. Apa tidak ada orang lain yang lebih berkualitas,” ujarnya.
Dia mengharapkan, kesadaran masyarakat dapat lebih tinggi lagi dalam menentukan pemimpin yang berkualitas. “Dengan kesadaran itu bisa terpilih pimpinan yang baik, yang care terhadap masyarakatnya dan yang tidak korupsi. Jadi kuncinya ada pada rakyat, pemilih,” tandasnya. [SSL]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya