Dark/Light Mode

Perludem Sesalkan Ada Parpol Dukung Mantan Napi Korupsi di Pilkada

Minggu, 6 September 2020 12:36 WIB
Direktur Eksekutif Perludem Khoirunnisa Nur Agustyati (Foto: Istimewa)
Direktur Eksekutif Perludem Khoirunnisa Nur Agustyati (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Khoirunnisa Nur Agustyati menyesalkan masih ada mantan narapida korupsi ikut kontestasi Pilkada 2020. Dia mengakui, aturan hukum saat ini memang membolehkan mantan terpidana korupsi mencalonkan lagi. Namun, dari sisi etika, harusnya mantan korupsi tidak maju lagi.

Pernyataan Khoirunnisa ini terkait majunya Agusrin Najamuddin sebagai Calon Gubernur Bengkulu pada Pilkada 2020. Dalam pencalonan ini, Agusrin, yang berpasangan dengan Imron Rosyadi, didukung tiga partai. Yakni Partai Gerindra (6 kursi), PKB 4 kursi), dan Perindo (2 kursi). Sebelumnya, Agusrin pernah dipidana dalam kasus korupsi pajak bumi dan bangunan dan bea penerimaan hak atas tanah dan bangunan Bengkulu (PBB-BPHTB) Bengkulu tahun 2006-2007. Agusris bebas pada 6 November 2014.

Baca juga : Polda Sumbar Siagakan 5.827 Personel Amankan Pilkada Serentak

Menurut Khoirunnisa, sebagai orang yang pernah tersangkut kasus korupsi, Agusrin mengenyampingkan etika publik dan moralitas. Pihaknya juga menyesalkan langkah parpol yang mengusung Agusris. Menurut Khoirunnisa, keputusan ini lebih mengedepankan pragmatisme ketimbang semangat mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih. 

"Napi koruptor jelas pernah punya pengalaman mengkhianati publik dengan melakukan korupsi dan penyalahgunaan kewenangan untuk menguntungkan dirinya sendiri," ulas dia.

Baca juga : Wamendes Dukung Petani Tolak Simplifikasi Cukai Rokok

Kepala Biro Riset dan Investigasi Pilkada Watch Algooth Putranto menilai, majunya Agusrin dan Imron sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu akan memicu kontroversi. Pengusungan calon yang pernah bermasalah hukum itu juga bisa berimbas buruk pada citra partai pengusungnya di masa mendatang. "Koalisi Gerindra, PKB, dan Perindo yang mengusung Agusrin-Imron, akan terkena imbas isu kasus korupsi, isu yang sulit untuk diatasi," cetus Algooth.

Dia mengatakan, bagi Gerindra, kontroversi ini akan sangat berat. Mengingat pendiri partainya, yakni Prabowo Subianto, dinilai sangat mendukung pemerintahan yang bersih bebas korupsi. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.