Dark/Light Mode

Nih, 4 Aktor Kunci Biar Pilkada Sukses

Rabu, 28 Oktober 2020 06:44 WIB
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Pusat, Abhan. (Istimewa)
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Pusat, Abhan. (Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) pusat, Abhan menyebutkan, ada empat aktor kunci sukses tidaknya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.

Yaitu penyelenggaran Pemilu, peserta Pilkada, masyarakat dan pemerintah daerah (pemda). Dia pun meminta, seluruh aktor kunci ini agar mendorong terwujudnya Pilkada berkualitas.

Yakni langsung, umum, bebas dan rahasi (Luber) serta jujur dan adil (Jurdil). Ini penting, agar demokratisasi di Indonesia berjalan sukses.

Keempat aktor kunci ini, lanjut Abhan, harus bisa mendorong terwujudnya gelaran Pilkada berkualitas. Tentunya sesuai kewenangan dan perannya masing-masing.

Baca juga : Sepinya Pilkada Depok

“Harus kita ingat, kualitas pemilihan di daerah atau lokal adalah salah satu indikator kesuksesan proses demokrasi di Indonesia. Kita harus bersamasama menyukseskan Pilkada,” ujarnya, kemarin.

Dari sisi aktor penyelenggara pemilu, sebut Abhan, baik Komisi Pemilihan Umum (KPU), Bawaslu maupun Dewan Kehormatan Penyenggara Pemilu (DKPP), setidaknya harus on the track pada tugas, fungsi dan ke wenangannya.

Lalu dari sisi aktor peserta Pilkada, baik pasangan calon (paslon) usungan partai maupun dari jalur perseorangan, diminta taat prosedur dan mekanisme Pilkada. “Yang dilarang, jangan dilakukan,” ujarnya.

Dari sisi masyarakat, Abhan menyebut, para pemilih harus berusaha mejadi aktor utama terwujdunya Pilkada yang bebas dari politik uang.

Baca juga : Mendagri Ajak Masyarakat Urus E-KTP Biar Bisa Ikut Pilkada

Termasuk mendorong terwujudnya suasana Pilkada kondusif, aman, damai, tertib dan lancar.

“Masyarakat harus datang ke TPS, karena kesadarannya terhadap pembangunan di daerahnya. Bukan karena iming-iming uang,” jelasnya.

Kemudian dari sisi Pemda, Abhan meminta, harus bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Yakni fungsi anggaran, keamanan lokal dan data kependudukan.

Terkait hal ini, Ketua Dewan Ke hormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Prof Muhammad menyampaikan, proses pergantian kekuasaan melalui Pilkada bukanlah tujuan akhir.

Baca juga : Sinergi dan Adaptasi Teknologi, Kunci Sukses UMKM

Karena tujuan utama proses itu adalah terciptanya hidup damai dan saling menghargai di atas perbedaan.

“Kita harus optimis. Bukan sebaliknya, dengan menyebut Pilkada sebagai ajang konflik yang mengarah kepada perpecahan,” ujar Ketua Bawaslu periode 2012-2017 ini.

Seperti diketahui, Pilkada tahun ini akan digelar di 270 daerah. Rinciannya, 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota. Pada awalnya, Pilkada 2020 akan diikuti 269 daerah, namun menjadi 270, karena Pilkada Kota Makassar diulang lagi pelaksanaannya. [SSL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.