Dark/Light Mode

Hore! Partisipasi Pemilih Pilkada Tembus 76 Persen

Rabu, 30 Desember 2020 10:41 WIB
Anggota Komisi II DPR, Aminurokhman. (Foto: Humas DPR)
Anggota Komisi II DPR, Aminurokhman. (Foto: Humas DPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - DPR mengapresiasi gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020. Politisi Senayan ini senang, karena tingkat partisipasi pemilih rata-rata hanya melenceng tipis dari target Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Anggota Komisi II DPR Aminurokhman menyampaikan, pelaksanaan Pilkada 2020 di 270 daerah secara umum telah berhasil. Pasalnya, secara kuantitatif, partisipasi pemilih rata-rata mencapai 76 persen.

Menurut dia, angka 76 persen patut dijadikan capaian penting. Sebab, partisipasi pemilih sangat menentukan legitimasi kepala dan wakil kepala daerah terpilih. Secara kuantitatif, ujar Amin, dengan tingkat partisipasi masyarakat di Pilkada kali ini yang mencapai 76 persen, dinilai sangat baik.” KPU dan pemerintah berhasil menggelar Pilkada ini,” ujarnya, kemarin.

Baca juga : Pentingnya Pemulihan Gambut dan Mangrove

Menurut politisi Partai NasDem ini, perhelatan Pilkada yang digelar di tengah pandemi, awalnya diprediksi akan sulit menyedot partisipasi pemilih. Faktanya, tingkat partisipasi pemilih mencapai 76 persen alias hanya melenceng tipis dari target KPU, sebesar 77,5 persen.

Meski demikian, Amin menegaskan, Pilkada di 270 daerah tetap perlu dievaluasi. DPR ingin memastikan, proses dan mekanisme Pilkada benar dilaksanakan dengan baik, agar kepala daerah terpilih punya legitimasi atau sesuai dengan kehendak rakyat.

“Usai reses kita akan evaluasi dengan KPU, Bawaslu dan pihak terkait,” pungkasnya.

Baca juga : Polri Kerahkan 9.668 Personel

Sebelumnya, Ketua KPU pusat Arief Budiman mengumumkan, partisipasi pemilih dalam Pilkada 2020 mencapai 76,13 persen per tanggal 17 Desember. Meski melenceng dari target, tapi angka ini lebih tinggi dari partisipasi pemilih pada Pilkada 2015 yaitu 68,82 persen.

Manajer Program Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saidiman Ahmad mengatakan, data KPU terkait partisipasi pemilih di Pilkada sama dengan hasil survei lembaganya. Survei dilakukan pada 9-12 Desember 2020 dengan margin of error survei +/-2.9 persen.

Menurut Saidiman, partisipasi tinggi di Pilkada ini konsisten dengan hasil survei sebelumnya, yang menunjukkan, publik tetap ingin punya kepala daerah yang mereka pilih secara langsung, meski ada Covid-19.

Baca juga : Ekonomi Global Mulai Pulih, BI Tahan Bunga Di Level 3,75 Persen

Dari data SMRC terungkap, tingkat partisipasi warga desa lebih tinggi daripada warga kota. Di desa, 80 persen warga mengikuti Pilkada, sementara hanya 71 persen warga perkotaan yang melakukannya.

Bila dilihat tingkat pendidikan, kalangan paling rendah tingkat partisipasinya adalah lulusan perguruan tinggi. Hanya sekitar 54 persen warga berpendidikan tinggi ikut memilih. Sementara 88 persen warga berpendidikan SMP dan 85 persen warga berpendidikan SMA ikut memilih.

“Perbedaan antara kelompok umur tidak terlalu mencolok. Tingkat partisipasi paling rendah ditemukan di kalangan mereka yang berusia di bawah 25 tahun (70 persen), dan yang tertinggi adalah kelompok usia 41-55 tahun (79 persen),” tandasnya. [SSL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.