Dark/Light Mode

Warning Denny Jelang PSU Pilgub Kalsel

Waspada, Politik Uang Berkedok Zakat Dan THR

Selasa, 23 Maret 2021 05:50 WIB
Calon Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Prof Denny Indrayana. (Foto: Youtube)
Calon Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Prof Denny Indrayana. (Foto: Youtube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Calon Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Prof Denny Indrayana me-warning munculnya praktik politik uang, menjelang Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kalsel 2020.

Diketahui, Mahkamah Konstitusi (MK) pada 19 Meret lalu, telah mengabulkan permohonan gugatan Pasangan Calon (Paslon) Denny Indrayana-Difriadi Drajat untuk Pilgub Kalsel. Dalam putusan, Hakim MK memerintahkan KPU menggelar PSU di seluruh TPS di enam kecamatan dan 24 TPS di Kecamatan Binuang, Kabupaten Tapin. Hakim MK memberikan batas waktu pelaksanaan PSU 60 hari sejak putusan dibacakan.

Dalam putusannya, Hakim MK juga memerintahkan KPU Kalsel mengangkat Ketua dan Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) serta Ketua dan Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) baru untuk melakukan PSU.

Baca juga : Esensi Demokrasi Itu Suara Rakyat, Bukan Daulat Duit

Menjelang PSU ini, Cagub Denny Indrayana meminta masyarakat mewaspadai politik uang. Menurutnya, hari pencoblosan ulang kemungkinan dilakukan saat Ramadan atau awal bulan Syawal setelah Lebaran.

Mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) ini mengatakan, praktik politik uang bisa berkedok zakat dan Tunjangan Hari Raya (THR).

“Tentu memberikan zakat dan sedekah di bulan Ramadan adalah bagian dari ibadah. Tapi mempolitisasi ibadah sakral itu jadi modus praktik jual-beli suara, harus ditolak,” kata Denny, kemarin.

Baca juga : Demi Keselamatan, PLN Imbau Warga Matikan Listrik Di Dalam Rumah

Eks pengacara Capres-Cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ini meminta, semua elemen masyarakat bahu membahu memenangkan PSU ini. Dia menegaskan, PSU adalah hajatan masyarakat.

“Kita punya tanggung jawab ke ummat untuk menyelamatkan Banua (daerah) dari berbagai praktik bermasyarakat dan bernegara yang koruptif, jauh dari prinsip amanah dan kemanfaatan,” ujarnya.

Denny pun mengajak masyarakat Kalsel meluruskan niat, merapatkan barisan untuk meneguhkan segala daya upaya untuk mengembalikan daulat rakyat (demokrasi) dan menolak daulat duit (duitokrasi).

Baca juga : Persentase Preshold Disunat Aja Dah

Selain itu, Denny Indrayana mengklaim telah menghabiskan dana Rp 171 juta selama menjalani sidang sengketa Pilkada Kalsel 2020 di MK. Untuk membiayai pengeluaran itu, dia menggunakan dana donasi Gerakan Rp 5.000 Selamatkan Banua Kita.

Total dana yang dihabiskan selama berperkara di MK, disampaikan Denny dalam bentuk laporan keuangan hasil donasi yang diunggahnya melalui akun Instagram-nya, @dennyindrayana99.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.