Dark/Light Mode

OTT Oknum Jaksa

Jumat, 12 Juli 2019 03:30 WIB
BUDI RAHMAN HAKIM
BUDI RAHMAN HAKIM

RM.id  Rakyat Merdeka - Lagi, oknum Jaksa tertangkap tangan oleh KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Penangkapan ini sesungguhnya merupakan salah satu bentuk konfirmasi empirik dari bau tak sedap yang menyengat di tubuh kejaksaan.

Ini semua untuk membuka mata kita. Di antara sekian banyak institusi yang sepertinya belum tersentuh revolusi mental adalah Kejaksaan. Kors Aparatur penegak hukum masih bertahan dengan cap ‘sarang penyamun’. Sejatinya menjadi tempat mencari keadilan nyatanya yang terjadi sebaliknya menjadi tempat penzholiman dan kezholiman.

Baca juga : Penghasut Sosial Media

Kejaksaan akibat ulah para oknum telah menjadi pusat perdagangan perkara hukum. Keadilan diputarbalikan dan diperjualbelikan. Keadilan menjadi milik orang yang punya uang dan sanggup membayar harga keadilan. Sementara kalangan tak berduit meski benar harus menjalani ketidakbenaran dan hidup dengan cap orang bersalah.

Problem Kejaksaan merata di semua tingkat. Semua tingkat dengan jenis kejahatan-nya sendiri-sendiri. Tidak mudah menemukan aparat Jaksa yang bersih dan bisa dijadikan teladan moral untuk perubahan mental para pemangku kebijakan dan kegiatan kejaksaan.

Baca juga : Memerintah Tanpa Beban

Problem berikutnya adalah seringkali ketidakberesanya karena persoalan struktural. Posisi Jaksa Agung yang merupakan political appointe sering dirusak oleh proses penunjukan seorang jaksa yang berasal dari figure terafiliasi kesalahsatu kekuatan politik tertentu. Oleh karenanya tidak mengherankan bila kebijakan dan langkah jaksa agung dipengaruhi dan terpengaruhi oleh politik.

Lebih parah lagi kejaksaan menjadi alat politik untuk melanggengkan kekuasaan dan membungkam siapa saja yang secara politik berseberangan. Kejaksaan menjadi piranti transaksi kekuasaan dan kenaikan jabatan. Karena struktural banyak kasus-kasus di bawah menjadi pesanan dan untuk menyenangkan atasan dan keperluan kekuasaan.

Baca juga : Regenerasi Pimpinan Parpol

Penyelidikan kasus dengan demikian seringkali dipilih kasus-kasus hanya yang seksi-seksi saja. Kasus diungkap bukan berdasarkan pelanggaran pidana tetapi sejauh mana kasus yang diungkap bisa meningkatkan rating citra kejaksaan. Ujung dari peningkatan rating ini yaitu meningkatkan rating pejabat kejaksaan daerah. Ini sangat merusak. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :