Dark/Light Mode
- Cek Di Sini, 5 Penjelasan Penting BPOM Soal Vaksin AstraZeneca Yang Bikin Heboh
- Lawan Guinea, Pelatih Persib: Timnas Akan Hadapi Lawan Berat
- Piala AFC U-17 Putri, Garuda Pertiwi Muda Fokus Hadapi Korsel
- 128.000 Jemaah Haji Indonesia Nikmati Fasilitas Fast Track
- Dortmund Ke Final, PSG Cuma Kurang Beruntung
Sebelumnya
Konsumsi mie instan masyarakat Indonesia hanya kalah dari China yang berpopulasi 1,4 miliar jiwa.
Setelah Ukraina-Rusia sepakat membuka kembali pintu impor gandum, mestinya harga-harga bisa ditekan. Jangan “dibiarkan” terus melambung. Sebisa mungkin harus ditahan.
Baca juga : Koalisi Dan 3 Pasangan Capres
Kasihan rakyat. Belum siuman akibat pukulan Covid-19 sekarang sudah dicekik kenaikan harga-harga. Kenaikan ini tidak sebanding dengan kemampuan atau daya beli.
Karena itu, perhatian terhadap masyarakat rentan, harus dilakukan lebih ekstra dan berbobot. Tepat sasaran. Jangan ada kebocoran.
Baca juga : "Lampu Merah Cibubur, Indonesia"
Jangan sampai masyarakat hanya kebagian tetesannya, sementara koruptor menikmati derasnya kucuran anggaran negara tersebut. Semua program terkait masyarakat rentan perlu dievaluasi.
Ancaman krisis pangan juga mestinya melahirkan inovasi luar biasa, termasuk dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Baca juga : Kasus Papua, Sampai Kapan?
Selain itu, prioritas harus benar-benar fokus dan dijaga. Prioritas dan utamakan RAKYAT. Bukan yang lain. Jangan terkontaminasi kepentingan lain. Yang belum terlalu penting, ditimbang-timbang lagi. Karena krisis ini sulit diduga. Termasuk perang Rusia-Ukraina yang berlangsung slow sehingga tak bisa diprediksi kapan selesainya.
Sekali lagi, utamakan RAKYAT. Bukan yang lain! ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.