Dark/Light Mode

Bursa Figur Vs Bursa Ide

Kamis, 19 Januari 2023 06:29 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - Tak mau kalah dengan sepakbola, “bursa transfer” politik juga berlang sung seru. Bagaimana dengan nasib “bursa gagasan”? Jangan sampai perta rungan politik berubah seperti “perang suku” yang sangat emosional seperti di zaman batu.

Kemarin, Ridwan Kamil resmi menjadi anggota Partai Golkar. Sandiaga Uno, juga masih ramai diberitakan akan bergabung ke PPP.

Sementara Ganjar Pranowo sejauh ini nasibnya belum jelas. Dari nuansanya saat berpidato di HUT PDIP pekan lalu, Megawati sepertinya lebih condong memilih presiden perempuan. Semua sudah tahu arahnya kemana.

Baca juga : Sikap 2 Calon Wakil Rakyat

Sejauh ini, “teori” bahwa Ganjar akan menggunakan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) sebagai kendaraan pilpres, diyakini masih 50:50.

Koalisi pendukung Anies, juga masih belum solid. Ada suara-suara yang menyebut bahwa Nasdem sekarang melirik Khofifah Indar Parawansase bagai bakal cawapres Anies.

Langkah Nasdem ini membuat Demokrat kurang nyaman. Demokrat tetap menyodorkan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai cawapres Anies. Sedangkan PKS menyodorkan Ahmad Heryawan. Belum adanya titik temu membuat “koalisi” ini diragukan.

Baca juga : Kemiskinan Akut Melilit Parpol

Nama Airlangga Hartarto juga mulai muncul. Bisa Airlangga-Anies atau sebaliknya. Ridwan Kamil yang sempat masuk bursa cawapres, seusai resmi menjadi kader Golkar, kemarin, mengatakan siap memenangkan Airlangga Hartarto di Pilpres 2024.Tidak dijelaskan, memenangkan sebagai capres atau cawapres.

“Bursa transfer”dan bursa capres masih sangat cair. Sulit ditebak. Misterius.Sama seperti Pemilu2019.Saat itu, nama Sandiaga Uno sebagai cawa pres nyaPrabowo,muncul di injury time.

Munculnya Ma’ruf Amin sebagai pendamping Jokowi malah lebih dramatis. Mahfud MD yang sudah 99 persenakan mendampingi Jokowi, ternyata di menit terakhir digantikan Ma’ruf Amin.

Baca juga : Koalisi dan Dark Comedy

Saat itu, persiapan deklarasi sudah direncanakan matang.Cara pendaftaran ke KPU dengan menaiki motor,boncengan dengan Jokowi, juga sudah disiapkan.Jokowi di depan,Mahfud di belakang. Baju deklarasi, juga sudah rapi.Tinggal dikenakan.

Tapi di menit-menit terakhir,ada manuver dari salah satu ketua umum parpol yang tidak menginginkan Mahfud. Buyarlah semuanya.

Begitulah politik Indonesia.Terkadang “tiba masa tiba akal”. Akibatnya, apa yang dirancang jauh-jauh hari, misalnya membentuk koalisi, bisa bubar dalam semalam.Tenaga dan pikiran serta hiruk pikuk selama bertahun-tahun, hilang percuma.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.