Dark/Light Mode

Bukan Sekadar Viral

Minggu, 30 April 2023 06:10 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

 Sebelumnya 
Sebelumnya, ada kasus pegawai pajak Rafael Alun Trisambodo yang buntutnya sampai mengungkap kasus Rp 349 triliun terkait Kementerian Keuangan.

Lalu ada kasus viral lainnya, yakni kasus Bima Yudho Saputro, warga Lampung yang mengkritik lambannya pembangunan di daerahnya. Sebelum viral, Lampung adem ayem saja.

Baca juga : “Pisau Mengupas Jeruk”

Setelah viral, banyak warga Lampung yang melaporkan berbagai macam persoalan di daerahnya. Misalnya, jalan raya yang rusak, gaya hidup para pejabat Lampung, serta seorang kepala Dinas yang selama belasan tahun tak pernah diganti. “Buntutnya” panjang. Banyak.

Inilah media sosial dengan kekuatan supernya. Lewat gerakan hastag misalnya, banyak kasus yang kemudian menjadi isu nasional bahkan dunia.

Baca juga : Kereta, Sekolah Dan Jalan Rusak

Gerakan di media sosial perlu dinaikkan levelnya ke tingkat yang lebih konkret dan luas. Karena, masih banyak yang berpartisipasi sekadar menunjukkan kepedulian. Tidak lebih.

Isu-isu yang diperjuangkan juga perlu dipertajam, diperluas dan bervariasi. Dan, yang tak kalah pentingnya, menjaga konsistensi dan stamina. Karena, usia viral biasanya tidak terlalu lama, sekitar dua minggu.

Baca juga : Kemana Efek Jera Itu…

Karena itu, viralisme bukan sekadar pemuas nafsu sesaat. Bukan sekadar menyasar satu-dua orang atau oknum, tapi perbaikan sistem dan kultural.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.