Dark/Light Mode
- Turun Rp 11.000, Harga Emas Dibanderol Rp 1.343.000 Per Gram
- Akhir Pekan, Rupiah Melemah Ke Rp 15.985 Per Dolar AS
- Indra Karya Jempolin Manfaat Bendungan Multifungsi Ameroro Di Sulteng
- Pertamina EP Pertahankan Kinerja Positif Keuangan Tahun Buku 2023
- PGN Saka Kantongi Perpanjangan Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas
RM.id Rakyat Merdeka - Apakah masyarakat kita sudah dihinggapi “bandwagon effect”?
Efek “ikut-ikutan” ini bisa positif, bisa juga negatif. Hasil-hasil survei misalnya, survei apa saja, bisa menjadi bandwagon effect.
Baca juga : Isu Capres Dan "Judi Politik"
Ketika ada satu produk yang diserbu pembeli misalnya, secara psikologis, orang lain juga ingin ikut serta. Ingin menjadi bagian dari tren produk yang diserbu itu.
Ada istilah baru yang dikenal di media sosial sekarang: FOMO. Fear of Missing Out. Takut ketinggalam momen atau tren. Khawatir tidak menjadi bagian dari mode terbaru. Ada perasaan diterima.
Baca juga : KPK, Antara Telur Dan Ayam
Dalam politik juga demikian. Para konsultan politik sangat tahu itu. Survei-survei yang bagus dan positif misalnya, bisa memberi bandwagon effect terhadap pemilih. “Memaksa” orang untuk percaya dan ikut bergabung atau ikut memilihnya.
Memang, otak manusia dirancang untuk menggunakan “jalan pintas”. Lebih efisien. Misalnya, jika banyak orang yang mengikuti tren, otak akan berasumsi bahwa itu adalah keputusan yang tepat. Lebih hemat waktu.
Baca juga : Senyum Manis Membawa Luka
Padahal, tren atau pilihan itu belum tentu benar. Bisa jadi hanya karena kecanggihan marketing. Atau, karena iklan atau hoaks yang diulang-ulang dan massif sehingga terdengar sebagai “kebenaran”.
Dalam politik, memilih parpol tertentu, bisa juga karena efek “ikut-ikutan”. Atau, karena iklannya bagus dan banyak. Atau, karena ada artis atau orang top dan berpengaruh yang ikut.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.