Dark/Light Mode

NOC Indonesia Perjuangkan 5 Cabor Andalan Ikut Serta Di SEA Games Kamboja

Jumat, 15 April 2022 14:04 WIB
Foto: Dok. NOC Indonesia
Foto: Dok. NOC Indonesia

 Sebelumnya 
Sport climbing, kata Arlan, perlu dipertandingkan di Kamboja karena merupakan kategori Olimpiade dan Indonesia memiliki atlet-atlet kelas dunia.

Sementara wushu dan pencak silat merupakan cabor yang ada di SEAGF Charter (Piagam SEA Games Federation) dan Indonesia memiliki track record mumpuni. Apalagi, wushu telah menjadi cabor yang wajib dipertandingkan di Asian Gamesdan pencak silat merupakan beladiri Indonesia yang perlu dipromosikan ke regional, kontinental, dan dunia.

Untuk jetski, diceritakan Arlan, usulan diutarakan Kamboja dan Indonesia mendukung tuan rumah karena cabor ini dapat menjadi lumbung mendali Merah Putih.

Baca juga : Tok, Futsal Putra Berangkat Ke SEA Games Vietnam

Hasil SEAGF Meeting di Kamboja kemarin juga memunculkan wacana tidak dapat dipertandingkannya panahan karena tuan rumah tidak memiliki atlet dan Federasi Nasional (NF).

Keberadaan NF cabor terkait dibutuhkan karena mereka mengatur dan melaksanakan pekerjaan teknis di lapangan ketika games times.

“Dari hasil rapat juga diketahui bahwa Kamboja tidak memiliki NF di cabor panahan, sehingga potensi tidak dipertandingkan karena tuan rumah juga tidak memiliki atlet,” ujar Arlan.

Baca juga : DKI Petakan Potensi Bencana Di Setiap Kelurahan

Ia menjelaskan selain membahas cabang olahraga untuk SEA Games Kamboja, NOC Indonesia juga memperjuangkan posisi cabang olahraga agar dapat diperkuat dalam SEAGF Charer, seperti pencak silat di kategori III diusulkan masuk ke kategori II.

“Pencak silat kan akar budaya Indonesia dan negara serumpun Malaysia, Brunei, dan Singapura. Vietnam juga cukup kuat, sehingga sudah saatnya pencak silat menjadi cabor yang dipertandingkan di setiap SEA Games. Kecuali negara tersebut tidak memiliki NF). Ini tantangan NF negara yang sudah establish membantu penguatan pencak silat di negara lain,” terang Arlan.

Dalam kesempatan ini, SEAGF Meeting juga menerima usulan Indonesia agar taekwondo di bawah naungan Federasi Taekwondo Dunia (WTF), yang terafiliasi dengan Komite Olimpiade Internasional (IOC) menjadi acuan yang dipertandingkan di Kamboja.

Baca juga : Menpora Pastikan Pengiriman Atlet SEA Games Mengacu Road Map DBON

Sebelumnya, tuan rumah ingin mempertandingkan taekwondo kategori Federasi Taekwondo Internasional (ITF) yang memiliki aturan berbeda dengan WTF. Pada SEAGF Meeting di Kamboja hadir secara offline Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina dan Laos.

Sementara Thailand, Vietnam, Myanmar, Brunei, dan Timor Leste mengikuti rapat secara daring. SEA Games Kamboja merupakan edisi ke-32. Ini kali pertama Kamboja menggelar multi event olahraga paling bergengsi di Asia Tenggara.

Pada 1963, Kamboja sempat mendapat kesempatan menjadi tuan rumah, tetapi dibatalkan karena situasi politik. [WUR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.