Dark/Light Mode

PBSI Soroti Mental Tanding Pebulutangkis Indonesia

Senin, 28 Agustus 2023 19:46 WIB
Pasangan ganda putra Fajar Alfian/M. Rian Ardianto langsung tumbang di babak pertama Kejuaraan Dunia 2023 di Denmark. (Foto : PBSI)
Pasangan ganda putra Fajar Alfian/M. Rian Ardianto langsung tumbang di babak pertama Kejuaraan Dunia 2023 di Denmark. (Foto : PBSI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kabid Binpres PBSI Rionny Mainaky berharap seluruh pebelutangkis Indonesia belajar dari kegagalan di ajang Kejuaraan Dunia 2023, Denmark.

Di Denmark, hanya pasangan Apriyani/Siti Fadia Fadia di ganda putri yang maju ke final. Sementara sektor yang lain, tidak berhasil mencapai target. .

"Kegagalan ini harus menjadi pelajaran penting agar tidak gagal lagi di kejuaraan-kejuaraan penting dan event lainnya ke depan. Kita harus segera bersiap lagi menghadapi kejuaraan-kejuaraan selanjutnya," kata Rionny mengevaluasi skuad Pelatnas PBSI..

Baca juga : Tri Sakti Dan Revolusi Mental: Indonesia Maju

Menurut Riony, tampil di kejuaraan besar seperti Kejuaraan Dunia ini, faktor mental jadi dominan dan penentu kemenangan. Mental ini tak hanya berhubungan dengan soal fighting spirit saja, tetapi juga berdampak ke segi yang lain.

"Kalau mental tak kuat, akan berpengaruh ke berbagai segi saat pemain bermain di lapangan. Bisa berimbas ke teknik yang dimiliki hilang. Ketrampilannya tidak muncul. Juga kelincahan dan pergerakan terasa lambat," ujarnya. 

Di ganda putra, pemain sudah tampil optimal dan menunjukkan yang terbaik Mereka kalah setelah lewat perjuangan keras di lapangan. Di ganda putra, ada pressure yang demikian berat ke para pemain. Mereka kalah karena bebannya terlalu berat.

Baca juga : Maung Bandung Makin Pede Lawan Persija

"Fajar/Rian tak bisa maksimal. Padahal keduanya jadi ujung tombak. Mereka mendapat tekanan, sehingga power, speed, dan fokus tak bisa mengatasi lawan. Memang sudah bisa menyerang tapi tak tembus," jelasnya.

Di ganda campuran, harus diakui, pemain-pemain kita kalah kelas. Bisa melawan, tetapi belum bisa mengalahkan lawan yang saat ini menduduki posisi di top 4 dunia.

"Untuk Gregoria, sayang tidak bisa memanfaatkan kesempatan. Waktu lawan Akane malah banyak melakukan kesalahan sendiri. Asal bermain normal dan fokus, harusnya dia bisa. Dia banyak melakukan kesalahan sendiri," tandas Rioni. 

Baca juga : Pesantren Tebuireng Gelar Talkshow Duta Baca Indonesia

Untuk semua sektor, dan khususnya tunggal putra, pemain harus lebih menyadari bahwa tampil di Kejuaraan Dunia itu berbeda. Prestasinya sangat diharapkan dan ditunggu masyarakat Indonesia. "Target itu jangan jadi beban, tetapi ini membawa tanggung jawab bagaimana harus bisa tampil bagus dan juara."

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.