BREAKING NEWS
 

Covid Meroket Terus, Ruang ICU Penuh

Gawat, Rumah Sakit Mulai Nolakin Pasien

Reporter & Editor :
APRIANTO
Minggu, 3 Januari 2021 08:02 WIB
Prosesi pemakaman jenazah Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur. (Foto: Tedy Kroen/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kasus positif Corona di Tanah Air makin meroket. Rumah sakit mulai kewalahan. Ruang Intensive Care Unit alias ICU di beberapa rumah sakit penuh. Agar tak ada penelantaran pasien, pasien Corona disarankan dipilah-pilah.

Permintaan ini disampaikan Lapor Covid-19. Lapor Covid-19 memaparkan data empiris lewat unggahan di akun twitter @LaporCovid, kemarin. Unggahan itu memperlihatkan, Desember 2020, RS rujukan penuh. Sehingga terjadi penolakan ketika pasien datang.

Secara kumulatif, tingkat okupansi rumah sakit sudah berada di kisaran angka 64,1 persen. Rata-rata itu, melebihi ambang batas aman yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia alias World Health Organization (WHO), yakni 60 persen.

Pemerintah diminta lekas menyiapkan protokol seleksi penerimaan pasien Covid-19 yang akan dirawat di ruang ICU. Dengan begitu, jika pasien sudah mulai tak bisa tertampung, tak ada yang berebutan.

Baca juga : Israel Serang Rumah Sakit Di Ramallah Palestina

“Harus ada penentuan kriteria siapa yang berhak masuk ke ICU,” tegas Inisiator Lapor Covid-19, Ahmad Arif, kemarin.

Kriteria itu mesti disusun dan disepakati bersama oleh pemerintah, organisasi profesi tenaga kesehatan, dan para ahli. Meski terdengar kejam, tapi seleksi penerimaan pasien itu, juga pernah diberlakukan di sejumlah negara. Di antaranya, Italia dan Spanyol.

Dua negara itu pernah mengalami kelumpuhan fasilitas kesehatan saat menghadapi puncak gelombang pertama virus yang pertama kali terdeteksi di Wuhan China itu. Di dua negara itu, pasien Covid-19 dengan komorbid yang dirawat di ICU diseleksi berdasarkan usia produktif dan harapan hidup. Yang bisa masuk ke ICU hanya pasien yang masih punya peluang hidup secara medis.

Arif membeberkan, di Italia, rumah sakit tidak memasukkan pasien berusia 70 tahun dengan kondisi memburuk ke ruang ICU. “Batas usia ini bisa beda dengan Indonesia yang usia harapan hidupnya rendah,” imbuhnya.

Baca juga : Pengamat Sebut Rizieq Sihab Mulai Melunak

Beberapa rumah sakit memang sudah terang-terangan menyatakan menolak pasien lantaran penuhnya ruang ICU. Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan salah satunya.

“Kami saat ini mulai banyak menolak pasien, terutama yang memerlukan perawatan ICU. Karena ICU kami terlalu penuh 100 persen tingkat huniannya,” beber Dokter Spesialis Paru RSUP Persahabatan Erlina Burhan.

Adsense

Tak hanya ICU, ruang isolasi di RSUP Persahabatan juga sudah hampir penuh. Tingkat keterisiannya sudah 80 persen.

Karena itu, dia mewanti-wanti masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan, mencegah penularan Covid-19. Jangan sampai sakit. “Karena kalau sakit tidak ada tempat untuk dirawat dan kalau meninggal pun susah mencari lahan untuk kuburan,” pesannya.

Baca juga : Pemerintah AS Mulai Vaksinasi Warganya

RS Pertamina Jaya juga menolak pasien rujukan rumah sakit lain karena ruangan penuh. “Mohon maaf, saat ini ruangan RS Pertamina Jaya masih Penuh, sehingga belum bisa menerima rujukan,” begitu pesan yang dikirimkan command centre rumah sakit tersebut.

RS Medistra, sama. Mereka menolak pasien karena semua ruang isolasi penuh. Begitu juga dengan RS Polri Raden Said Soekanto. “Mohon maaf, saat ini ruang Ranap (rawat inap, Red), Isolasi, NICU, dan ICU kami sedang penuh,” demikian WhatsApp yang dikirimkan pihak RS Polri Kramat Jati itu.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense