BREAKING NEWS
 

MPR Soal Amandemen UUD

Kepala Dan Ekor Tidak Kompak

Reporter & Editor :
APRIANTO
Kamis, 19 Agustus 2021 07:40 WIB
Ketua MPR, Bambang Soesatyo makin kencang menyuarakan amandemen UUD 1945. (Foto: Humas MPR RI)

 Sebelumnya 
Ketua Fraksi Golkar MPR, Idris Laena juga menilai, kondisi saat ini belum perlu dan tidak mendesak untuk melakukan amandemen. Kata dia, perhatian partai beringin saat ini adalah mengatasi pandemi Corona dan pemulihan ekonomi nasional.

“Golkar masih belum melihat Presiden menyetujui amandemen. Sikap Golkar tegas bahwa amandemen konstitusi tidak mendesak,” kata Idris.

Baca juga : Harga Tes PCR dan Antigen Dievaluasi Dong Tiap Bulan, Supaya Terjangkau

Soal pidato Bamsoet yang juga berjaket Golkar ini, Idris menegaskan, hingga saat ini belum ada kesepakatan di antara fraksi-fraksi MPR tentang bentuk hukum PPHN. “Pidato yang disampaikan Ketua MPR baru wacana, karena belum disepakati oleh fraksi-fraksi dan kelompok anggota MPR,” ujarnya.

Ketua Fraksi Partai Nasdem, MPR Taufik Basari menyiratkan penolakan amandemen. Kata dia, amandemen bukan persoalan yang mudah. Butuh kajian mendalam. Sebab, langkah amandemen berpotensi mengutak-atik sejumlah pasal.

Baca juga : PM Malaysia Takut Mosi Tidak Percaya

Pria yang akrab disapa Tobas ini pun mengusulkan pembahasan amandemen terbatas sebaiknya ditunda terlebih dahulu, hingga pandemi mereda. “Amandemen harus mencerminkan sebuah hasil musyawarah bersama rakyat yang diserap wakil-wakilnya,” kata Tobas.

Pakar hukum tata negara dari Universitas Andalas, Feri Amsari menilai, tidak ada hal mendesak terkait amandemen. Apalagi rencana amandemen itu membuka peluang MPR memiliki kewenangan memilih presiden.

Baca juga : Tips Sehat dan Sembuh Dengan Cepat ala Luminor Hotel Jakarta Kota

Feri menduga, pembahasan amandemen itu akan melebar. Meski pasal 37 UUD 1945 membatasi hanya membahas terhadap usul yang diajukan. Tetapi perlu diketahui dalam tata tertib MPR bisa sangat terbuka usul itu untuk masuk, sehingga bisa berkembang.

“Tidak ada kekuatan yang bisa mencegah mereka membahas lebih jauh,” kata Feri saat dikontak tadi malam. Feri menyakini, amendemen Ini akan menjadi ruang permainan yang membuat pembahasan sangat melebar nantinya. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense