Dark/Light Mode

Cegah Kekerasan Terhadap Perempuan

Transportasi Online Wajib Hadirkan Rasa Nyaman

Kamis, 25 April 2019 11:32 WIB
Komnas Perempuan dan Grab kolaborasi cegah kekerasan terhadap perempuan. (Foto: Liputan6.com).
Komnas Perempuan dan Grab kolaborasi cegah kekerasan terhadap perempuan. (Foto: Liputan6.com).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pesatnya perkembangan transportasi online perlu diikuti dengan jaminan rasa aman bagi penumpang dan pengemudi. Beberapa kasus kekerasan seksual dialami baik oleh penumpang dan pengemudi transportasi online. Sementara jaminan atas rasa aman wajib diberikan oleh negara dan juga perusahaan aplikasi transportasi online. 

Ketua Komnas Perempuan, Azriana menuturkan, berdasarkan Catatan Tahunan Komnas Perempuan 2019 terdapat 406.178 kasus kekerasan terhadap perempuan, di mana 2 kasus di antaranya adalah kasus pelecehan seksual di transportasi online.

Azriana mendorong adanya sistem perlindungan terhadap warga masyarakat, terutama perempuan dalam relasi ‘unik’ antara penyedia jasa dan penyedia aplikasi dalam layanan transportasi yang selama ini belum dikenali dalam sistem hukum dan sistem perlindungan konsumen di Indonesia.

Baca juga : KPK Izinkan Tersangka Direktur Krakatau Steel Hadiri Pernikahan Anaknya

“Ruang untuk terjadinya kekerasan tidak hanya ketika layanan aplikasi digunakan, tapi bisa juga sesudahnya seperti penyalahgunaan nomor kontak dan identitas korban,” katanya, di Jakarta, kemarin.

Sementara kehadiran negara dalam konteks ini sangat pentinguntuk memberikan jaminan rasa aman, perlindungan dan keselamatan warga negaranya, khususnya perempuan. Kemajuan teknologi dalam layanan transportasi perlu dipastikan mendukung perempuan bermobilitas sekaligus menghindari adanya kekerasan terhadap perempuan.

Komnas Perempuan, lanjut Azriana, mendukung upaya pihak-pihak yang telah membangun sistem pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan dalam layanan aplikasi transportasi online. “Inisiatif ini diharapkan dapat meminimalkan kekerasan dan mendorong pada pemulihan korban serta mencegah berulangnya kekerasan,” imbuhnya.

Baca juga : Grab Hadirkan 5 Juta Titik Lokasi Penjemputan

Direktur Indonesia untuk Kemanusiaan (Ika), Anik Wusari mengatakan, pihaknya mendukung langkah-langkah pencegahan kekerasan terhadap perempuan di transportasi online. “Perlu didorong adanya mekanisme keluhan bagi para pengguna transportasi online, terutama perempuan, untuk memperkecil jumlah kekerasan terhadap perempuan,” katanya.

Kekerasan yang terjadi di berbagai moda transportasi akan membatasi ruang gerak perempuan. Jika sampai demikian, perempuan akan kesulitan mengakses fasilitas dasar, seperti berangkat ke sekolah, ke tempat bekerja, dan untuk mendukung kehidupan bermasyarakat.

“Perempuan jadi terpaksa mengurangi aktivitas di malam hari yang menggunakan transportasi publik, padahal kita harusnya mendukung upaya mewujudkan rasa aman bagi perempuan,” ujarnya.

Baca juga : Negara Wajib Beri Perlindungan

Seorang perempuan pengemudi Grab Car, Dian mengaku pernah mendapatkan pengalaman yang buruk saat mengantar penumpang. “Pernah saya membawa 2 penumpang dari Pluit ke Cilandak, tapi sebelum sampai sudah saya turunkan karena situasinya tidak kondusif,” tuturnya.

Penumpang tersebut melakukan tindakan-tindakan yang sudah mengarah pada pelecehan. “Saya lansung tekan panic button, penumpang bahkan ancam kasih bintang satu dan mengadu ke Grab, tapi di mobil juga ada CCTV, penumpang akhirnya kabur setelah diturunkan, terbukti adanya panic button dan CCTV sangat membantu,” paparnya.

Sementara, Usman, pengemudi Grab Bike mengaku pernah mendapat order jam setengah dua malam dari perempuan yang sedang hamil tua. Padahal untuk jam segitu sangat jarang ada order dari customer perempuan. “Karena khawatir kenapa-kenapa saya sampai minta dihubungkan sama suaminya dulu baru saya antar,” sebutnya. [OSP]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.