Dark/Light Mode

Guru Keberatan Fasilitas Pendidikan Dibolehkan Jadi Tempat Kampanye

Iman Zanatul Haeri: Ini Bukan Pendidikan Tapi Mobilisasi Politik

Jumat, 25 Agustus 2023 06:20 WIB
Iman Zanatul Haeri, Kepala Bidang Advokasi Guru P2G. Foto: Dok. Rakyat Merdeka/rm.id
Iman Zanatul Haeri, Kepala Bidang Advokasi Guru P2G. Foto: Dok. Rakyat Merdeka/rm.id

 Sebelumnya 
Bukankah pendidikan politik juga dibutuhkan di lingkungan pendidikan?

Bagi kami, ini sangat mengkhawatirkan. Karena, akan membahayakan siswa, guru, dan orangtua. 

Membahayakan bagaimana?

Baca juga : Mardani Ali Sera: Perlu Segera Ada Aturan Turunannya

Kampanye akan menjadi beban baru bagi siswa, guru, dan orangtua dalam praktik pembelajaran di sekolah. Kegiatan sekolah akan bertambah, seperti sosialisasi Pemilu atau sosialisasi kandidat. Akan menjadi beban psikologis bagi anak, termasuk guru.

Seberapa berat beban itu?

Bayangkan, ada Pemilu dan Pilkada yang akan dihadapi. Sekolah akan sibuk menjadi arena pertarungan politik praktis. Sekolah, guru, siswa, dan orangtua akan membawa politik partisan ke ruang-ruang belajar. Aktivitas pedagogi akan didistorsi menjadi aktivitas saling berebut politik kekuasaan. 

Baca juga : Pengembangan TOD MRT Bisa Jadi Pelepas Beban Stress Hidup Di Perkotaan

Selain itu, warga sekolah sangat rentan dimobilisasi sebagai tim kampanye, atau tim sukses para kandidat. Ini bukan pendidikan politik, melainkan mobilisasi politik yang akan berdampak buruk. Kondisi demikian juga membuat rentan terjadinya bullying di sekolah, saat sekolah jadi ruang kampanye Pemilu. 

Siswa yang pilihan politiknya berbeda dari pilihan mayoritas murid lain, rentan dirundung teman-temannya. 

Terus, bagaimana peserta didik mendapatkan pendidikan politik?

Baca juga : Nicke: Ini Bukan Akhir, Tapi Awal Pencapaian

Pada lingkungan pendidikan, yang dibutuhkan adalah edukasi politik. Pendidikan politik itu bagus. Tapi, bukan  menggunakan fasilitas pendidikan hanya saat Pemilu. NNM 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.