Dark/Light Mode

Akademisi Indonesia dan Ukraina Sepakati Rencana Penelitian Bersama

Selasa, 19 Desember 2023 17:01 WIB
Diskusi antara akademisi Indonesia dengan akademisi Ukraina. (Foto: Istimewa)
Diskusi antara akademisi Indonesia dengan akademisi Ukraina. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Akademisi dari Ukraina dan Indonesia siap meluncurkan serangkaian proyek baru bersama-sama untuk meningkatkan kolaborasi akademik antara kedua negara.

Delegasi akademisi Indonesia menghabiskan lebih dari satu minggu di Ukraina, bertemu dengan universitas-universitas di sana untuk menyepakati rencana penelitian bersama dan kursus baru yang berfokus pada Ukraina.

Peneliti Ilmu Politik Kyiv-Mohyla Academy National University, Maksym Yakovliev, meyakini kolaborasi penelitian dapat memberikan pemahaman yang lebih baik antara Ukraina dan Indonesia.

Baca juga : Perpusnas Sempurnakan Rumusan Indeks Literasi dan Tingkat Kegemaran Membaca

“Kami memahami bahwa mayoritas masyarakat Indonesia baru mengetahui Ukraina setelah invasi Rusia. Indonesia adalah negara Muslim terbesar di dunia dan salah satu negara paling berpengaruh di kawasan Asia Tenggara, dan kini kami berharap dapat membangun hubungan yang lebih kuat di antara kami,” ujar Maksym, dalam keterangan yang diterima redaksi, Selasa (19/12).

Dosen Universitas Airlangga Surabaya Radityo Dharmaputra, yang tergabung dalam delegasi masyarakat sipil Indonesia, mengatakan, bahwa masyarakat di Indonesia tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di Ukraina. "Melalui kerja sama akademis kita dapat membangun pemahaman nyata di Indonesia," ucapnya.

Radityo, yang saat ini sedang menempuh program doktoral di Johan Skytte Institute of Political Studies, University of Tartu, menemukan bahwa akademisi Indonesia seringkali tidak memahami konteks sejarah hubungan Rusia-Ukraina, sehingga menimbulkan prasangka dalam pendapat mereka tentang perang.

Baca juga : DEEP: Transaksi Mencurigakan Dana Kampanye Seperti Fenomena Gunung Es

Secara terpisah, Maria Sagaidak, peneliti ahli di Pusat Penanggulangan Informasi Badan Keamanan dan Pertahanan Ukraina (NSCD) dan Syetlana Slipchenko, peneliti VoxCheck, mengatakan kolaborasi penelitian dalam hal pengetahuan budaya akan semakin memperkuat kedua negara. “Harus diakui bahwa baik Ukraina, Indonesia, maupun masyarakat Asia belum saling mengenal dengan baik," ucapnya.

Pendapat ini diamini oAlgooth Putranto, dosen Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya. Kata dia, sentimen masyarakat Indonesia yang cenderung mendukung Rusia berasal dari hal yang sangat sederhana. Salah satunya, dari kartun Masha and Bear, yang sangat populer di Indonesia.

Selain Radityo Darmaputra dan Algooth Putranto, delegasi masyarakat sipil Indonesia terdiri dari Yanuardi Syukur, Pengurus Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan dosen Antropologi Universitas Khairun (Unkhair) Ternate KH Arif Fahrudin (Wakil Sekjen MUI Pusat Bidang Ukhuwah Islamiyah), Mokhamad Mahdum (Wakil Ketua BAZNAS RI), dan Moses Caesar Assa (Tenaga Ahli Komisi I DPR).

Baca juga : Toyota Land Cruiser Indonesia Chapter #17 Jaya Raya Punya Ketua Baru

Kehadiran delegasi Indonesia disambut baik oleh para akademisi dan staf Taras Shevchenko National University of Kyiv, salah satu kampus tertua di Ukraina. Diskusi mengenai upaya penguatan penelitian kedua negara berlangsung hangat.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.