Dark/Light Mode

Riset BRG, Masyarakat Masih Mampu Beli Tiket Pesawat Rp 1,5 Juta

Kamis, 30 Mei 2019 08:47 WIB
Ilustrasi tiket pesawat. (Foto: Bisniswisata)
Ilustrasi tiket pesawat. (Foto: Bisniswisata)

RM.id  Rakyat Merdeka - BUMN Research Group (BRG) baru saja melakukan penelitian. Temanya tentang harga tiket. Hasil penelitian tersebut menunjukkan harga tiket maskapai masih wajar.

Sebagai catatan, BRG merupakan unit independen di bawah Lembaga Manajemen Fakuktas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia (LM FEB UI). Hasilnya mengejutkan. Masyarakat masih bersedia membeli tiket di kisaran Rp 1-1,5 juta. Sedangkan harga tiket yang berlaku di rentang harga Rp 1-2,8 juta.

Peneliti BRG LMUI Arza Prameswara menyebut konsumen beralih menggunakan maskapai asing dengan penerbangan transit internasional. “Kondisi tersebut sesuai dengan 21 persen responden yang menyatakan kesediaan untuk memilih penerbangan transit,” katanya di Jakarta, kemarin.

Dalam survei tersebut menyebutkan harga tiket pesawat pada rute domestik masih lazim. Dilihat dari tingkat kemampuan dan kemauan masyarakat dalam membayar tiket pesawat.

Baca juga : Menpar Salahkan Tiket Pesawat

Survei ini dengan mengambil sampel 9 rute penerbangan tersibuk di Indonesia yang menggunakan layanan penerbangan dalam 4 bulan terakhir. Adapun total jumlah responden sebanyak 630 orang.

Arza mengatakan, penelitian ini fokus pada analisis Affordability to Pay (ATP) dan Willingness to Pay (WTP) penumpang angkutan udara. “Dari hasil kajian ini, secara umum ATP dan WTP untuk angkutan udara di Indonesia relatif serupa berada di kisaran Rp 1-1,5 juta. Artinya kemampuan daya beli penumpang dengan perceived benefit cukup sejalan,” katanya.

Beberapa rute utama dalam kajian ini adalah Jakarta-Surabaya, Jakarta-Denpasar, dan Jakarta-Yogyakarta. Rute ini memiliki range tarif yang ditawarkan maskapai masih berada di rentang ATP dan WTP konsumen.

“Namun, seperti halnya yang sering diberitakan selama ini di mana harga tiket untuk rute Jakarta-Medan dirasa mahal juga terbukti pada survei ini. Terdapat kesenjangan antara kemampuan dan kesediaan masyarakat untuk membeli,” tuturnya.

Baca juga : Tarif Batas Atas Tiket Pesawat Turun 16 Persen

Lalu apakah tarif yang ditetapkan oleh maskapai sudah cukup kompetitif? Berbagai pandangan menyebutkan bahwa inefisiensi maskapai dalam negeri menyebabkan harga tiket pesawat mahal. Pandangan lain menyebutkan bahwa sebetulnya harga tiket yang selama ini diterapkan maskapai cukup kompetitif, bahkan berada di range batas bawah tarif.

Hal itu bisa dilihat pada rute-rute seperti Jakarta-Surabaya, Jakarta-Yogyakarta, dan Jakarta-Denpasar sudah cukup kompetitif secara relatif terhadap rute domestik di negara tetangga dengan jarak yang kurang lebih sama.

Peneliti BRG Yasmine Nasution menjelaskan, sepanjang Mei 2019 range tarif untuk rute Jakarta-Surabaya berkisar antara Rp 840 ribu hingga Rp 1,3 juta. Angka ini relatif sebanding dengan tarif yang dikenakan maskapai di Malaysia untuk rute Johor Baru-Alor Star (jarak tempuh 771 km) yakni di kisaran Rp 755 ribu hingga Rp 1,3 juta.

“Artinya kita tidak bisa melihat perbandingan harga secara keseluruhan. Melainkan harus dianalisa untuk masing-masing rute. Kondisi ini menggambarkan multiple pricing strategy yang diambil oleh maskapai. Strategi penetapan tarif dilakukan secara dinamis bergantung di antaranya pada tingkat permintaan dan persaingan masing-masing rute,” terang Yasmine.

Baca juga : Dinda Hauw Mantap Berhijab, Setelah Mimpi Pesawat Jatuh

Berdasarkan data BPS, kenaikan tarif pesawat menyebabkan penurunan jumlah penumpang domestik di kuartal I-2019. Jumlah penumpang domestik di bulan Maret 2019 sebanyak 6,03 juta orang, menurun sekitar 28 persen dibanding jumlah penumpang di bulan yang sama pada tahun sebelumnya, sebanyak 7,73 juta orang. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.