Dark/Light Mode

BI Ramal Transaksi E-commerce Capai Rp 530 T

Penjualan Lazada Naik Tiga Kali Lipat

Selasa, 30 November 2021 06:50 WIB
Lazada. (Foto: Istimewa)
Lazada. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
IdEA, lanjutnya, menyambut baik kondisi ini, lantaran menandakan kepercayaan masyarakat untuk berbelanja secara online semakin tinggi. “Kami bangga, berarti masyarakat semakin mempercayai platform digital. Hal ini sekaligus membuktikan Indonesia punya pasar digital yang potensial,” ucap Bima.

Dia menuturkan, salah satu cara e-commerce untuk menumbuhkan transaksi dan mengakuisisi pelanggan baru antara lain melalui program promosi seperti festival tanggal kembar. Misalnya di promo 11.11 atau 12.12. Program tersebut cukup efektif untuk mendongkrak transaksi e-commerce.

Blueprint Sistem Pembayaran

Baca juga : Selama Pandemi, Lazada Raih Pertumbuhan 3 Kali Lipat

Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan optimistis berbagai program digitalisasi sistem pembayaran, akan mendorong akselerasi dan integrasi ekonomi serta keuangan digital nasional ke depannya. Hal ini termasuk transaksi e-commerce yang diprediksi mencapai Rp 530 triliun.

Menurut Perry, prediksi tersebut selaras dengan terus meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat untuk berbelanja daring, meluasnya ekosistem e-commerce. Serta semakin berkembangnya layanan pembayaran digital.

“Jumlah ini meningkat 31,4 persen year on year (yoy) dari perkiraan total nilai transaksi e-commerce di 2021 yang diperkirakan sebesar Rp 403 triliun,” ucap Perry dalam acara Pertemuan Tahunan BI, Rabu (24/11).

Baca juga : 3,5 Juta Vaksin Pfizer Dari Paman Sam Tiba Di Indonesia

Tak hanya itu, transaksi pembayaran digital banking tahun depan juga diproyeksi tumbuh 21,8 persen atau tembus Rp 48.600 triliun dari perkiraan akhir 2021 sebesar Rp 40.000 triliun. Ini sejalan dengan penggunaan uang elektronik diperkirakan mencapai Rp 337 triliun di 2021 atau naik 16,3 persen yoy.

Perry bilang, konsolidasi industri sistem pembayaran diperkuat untuk membangun ekosistem. Antara perbankan digital, fintech, e-commerce membentuk unicorn Indonesia yang tangguh.

“Ini lantaran membaiknya kondisi ekonomi domestik, serta akselerasi berbagai program digitalisasi sistem pembayaran sesuai Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025,” ucapnya.

Baca juga : Penjualan Mobil Listrik Toyota Naik Dua Kali Lipat

Tahun depan, menurut Perry, BI akan membangun infrastruktur sistem pembayaran yang modern. Termasuk perluasan Quick Response Indonesian Standard (QRIS) dengan target tambahan 15 juta pengguna.

“Serta melanjutkan elektronifikasi transaksi keuangan pemerintah daerah, bansos (bantuan sosial) G2P 4.0, moda transportasi, serta digitalisasi UMKM dan pariwisata,” pungkas Perry. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.