Dark/Light Mode

Erick: Alhamdulillah, Di Tengah Pandemi, Kinerja Positif Kementerian BUMN Bisa Ditingkatkan

Kamis, 30 Desember 2021 17:54 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir (depan, kedua kiri) bersama jajaran petinggi BUMN. (Foto: Humas BUMN)
Menteri BUMN Erick Thohir (depan, kedua kiri) bersama jajaran petinggi BUMN. (Foto: Humas BUMN)

 Sebelumnya 
Right issue BRI yang dilakukan pada September 2021 berhasil dilakukan dengan perolehan dana Rp 96 triliun, dan diakui sebagai right issue terbesar di ASEAN dan terbesar ke-3 di Asia.

"Pencapaian ini menunjukkan bahwa market optimis dan percaya, dengan program transformasi yang dijalankan BUMN," ucap Erick.

KBUMN juga sukses menjalankan program restrukturisasi BUMN, agar lebih kuat dalam bersaing sesuai dengan core business-nya.

Di Pertamina, contohnya. Dengan restrukturisasi operasional melalui pembentukan subholding, Pertamina ditargetkan menjadi perusahaan Global Energy Champion dan memiliki valuasi senilai 100 miliar dolar AS.

Baca juga : PKB: Presidential Threshold Diturunkan, Politik Identitas Bisa Dicegah

Di sektor logistik, KBUMN terus melakukan terobosan untuk menekan biaya logistik di Indonesia, yang masih lebih tinggi ketimbang negara-negara tetangga di Asia.

Penggabungan Pelindo yang telah diupayakan selama 20 tahun, berhasil diwujudkan pada Oktober 2021.

Dengan penyatuan tersebut, Pelindo kini menjadi operator terminal peti kemas nomor 8 terbesar di dunia dengan throughout 16,7 juta TEUs. Serta menjadi salah satu pemain utama pelabuhan dunia, dengan total aset Rp 112 triliun.

Penggabungan ini juga ditujukan untuk meningkatkan konektivitas dan efisiensi, sehingga menurunkan biaya logistik nasional agar industri di Indonesia lebih kompetitif.

Baca juga : Survei IPO: Di Bidang Ekonomi, Kinerja Kementerian BUMN Terbaik

Salah satu tonggak bersejarah yang ditorehkan KBUMN di tahun 2021 adalah penyelesaian kasus Jiwaraya.

Restrukturisasi yang diterapkan di perusahaan asuransi itu mampu menyelesaikan masalah lama yang tak kunjung usai.

Jelang akhir tahun, sebanyak 230 ribu polis para nasabah tahap pertama Jiwasraya berhasil diselamatkan dan dipindahkan menjadi nasabah Indonesia Financial Group (IFG), holding BUMN untuk sektor asuransi dan penjaminan.

"Tahap pertama penyelesaian polis asuransi nasabah Jiwasraya ke IFG tak hanya menjadi upaya pemerintah mengembangkan industri perasuransian agar tumbuh semakin sehat dan kuat. Tetapi juga untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat," jelas Erick.

Baca juga : Di Tengah Pandemi, JARI Lanjutkan Pembangunan Berkelanjutan

"Hal ini penting untuk menciptakan daya saing bagi perusahaan asuransi Indonesia di segmen asuransi jiwa, dan memberikan proteksi maksimal bagi masyarakat," imbuhnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.