Dark/Light Mode

Soal Wacana Harga Gas Melon Dan Pertalite Naik

Subsidi Bukan Lagi Ke Barang Tapi Ke Orang

Senin, 11 April 2022 06:35 WIB
Ilustrasi SPBU Pertamina dan tabung gas LPG 3 Kg. Harga BBM jenis Pertalite dan gas Elpiji 3 Kg akan naik. (Foto: Istimewa).
Ilustrasi SPBU Pertamina dan tabung gas LPG 3 Kg. Harga BBM jenis Pertalite dan gas Elpiji 3 Kg akan naik. (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
Inflasi Naik

Direktur Eksekutif Center of Law and Economic Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, jika harga gas melon dan Pertalite naik, inflasi bisa menembus 5 persen.

“Daya beli masyarakat langsung anjlok, karena mereka mengurangi konsumsi barang. Seperti menunda pembelian barang elektronik, otomotif, pakaian jadi dan kebutuhan lain,” kata Bhima, kemarin.

Seperti diketahui, sinyal kenaikan harga gas melon sebelumnya disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

Baca juga : Pengamat: Agar Harga Tetap Terjangkau, Ada Subsidi Besar Untuk BBM Dan LPG 3 Kg

Luhut menyebut, setelah BBM jenis Pertamax, harga gas melon 3 kilogram juga akan mengalami kenaikan.

Overall (secara keseluruhan) yang akan terjadi nanti, Pertamax, Pertalite (naik). Premium belum. Ya, semua akan naik,” ungkap Luhut ketika meninjau Depo LRT Jabodebek di Jatimulya, Bekasi Timur, Jumat (1/4).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif juga memberi sinyal yang sama.

“Betul,” kata Arifin, saat ditanya wartawan soal harga LPG berpotensi naik akibat invasi Rusia ke Ukraina, saat meninjau ketersediaan BBM di SPBU di Medan, Sabtu (9/4).

Baca juga : Moeldoko: Pembangunan IKN Bukan Lagi Prioritas, Tapi Superprioritas

Arifin menjelaskan, gas melon yang disubsidi Pemerintah harus mengalami kenaikan harga jual. Salah satunya karena dipengaruhi invasi Rusia ke Ukraina.

Bahkan, Arifin meminta pihak yang terkait dengan distribusi gas melon bersiap-siap melakukan antisipasi terjadinya pengoplosan saat harga naik.

Dia berharap, semua pihak sadar tentang pentingnya pencegahan pengoplosan ini.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Pemerintah akan mengkaji lebih lanjut terkait wacana kenaikan harga komoditas tersebut.

Baca juga : Airlangga Ngademin

Airlangga menuturkan, pengkajian diperlukan karena BBM jenis Pertalite dan gas melon merupakan komoditas yang paling banyak dikonsumsi masyarakat dibanding barang sejenis lainnya.

“Sesudah kita kaji, kita akan umumkan. Tapi saat ini belum,” kata Airlangga dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (5/4). [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.