Dark/Light Mode

Angkat Budaya Baduy & China Peranakan

Episode Hotel Tangerang Resmi Beroperasi Full

Selasa, 7 Juni 2022 19:15 WIB
CEO JHL Group and JHL Collection Venny Fransisca Hermawan saat opening Episode Hotel, Tangeran, Minggu (5/6). (Foto: Istimewa)
CEO JHL Group and JHL Collection Venny Fransisca Hermawan saat opening Episode Hotel, Tangeran, Minggu (5/6). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mengusung kebudayaan asli Baduy dan China Peranakan Tangerang, Episode Hotel Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, resmi beroperasi sepenuhnya. Tingkat okupansi kamar pun terus meningkat pasca-pandemi Covid-19.

"Saat soft opening Januari lalu, kami hanya mengoperasikan 50 persen dari jumlah kamar yang tersedia 320 kamar di Episode Hotel. Mulai hari ini, kami fungsikan seluruhnya," ujar Venny Fransisca Hermawan, CEO JHL Group and JHL Collection dalam keterangannya, Selasa (7/6).

Menurut Venny, hotel berbintang empat ini bukan sekadar mengambil budaya Baduy dan Peranakan khas Tangerang sebagai tema hotel. Melainkan sebanyak 320 kamarnya dibuat bernuansa Baduy dan China Peranakan.

Baca juga : Bantu Ekonomi Daerah, Tuscany Boutique Hotel Serap Tenaga Kerja Lokal

Mulai dari kain tenun yang didatangkan langsung dari pengrajin asal Baduy, Lebak, Provinsi Banten. Hingga perpaduan warna interior kamar yang dibuat perpaduan antara kedua budaya tersebut.

Sementara, menurut Megawati, Direktur Episode Hotel Gading Serpong, kedua budaya tersebut bukan sekedar jadi tema, melainkan jadi identitas hotel.

"Dari awal hotel berdiri, komitmen kami menggali kearifan lokal dan mengangkat budaya dimana Episode berdiri. Karena ini di Tangerang Banten, maka budaya Baduy dan Peranakan ini yang menjadi identitas budaya Banten," ungkap Megawati.

Baca juga : Perbankan Diminta Terapkan Asas Kehati-hatian

Sehingga, manajemen pun sempat ke Baduy untuk memborong kerajinan tangan penduduk lokal seperti kain tenun motif khas Baduy yang dijadikan interior setiap kamar. Begitu juga dengan seragam karyawan yang juga mengangkat tema kebudayaan yang sama.

"Ke depan, kami berencana membawa alat tenun asli Baduy, kemudian beberapa waktu bisa mengadakan showcase dari pengrajin tenun langsung dari sana. Untuk kuliner pun, kami memiliki minuman khas Baduy yang diracik dari sari Nila," tutur Megawati.

Sehingga, tiap tamu yang hadir terutama pendatang dari luar wilayah Banten, bisa ikut merasakan kehangatan kearifan lokal. Begitu juga sebaliknya, diharapkan dengan mengangkat budaya Baduy dan Peranakan, mampu mengangkat ekonomi UMKM setempat.

Baca juga : Zakat Fitrah Hukumnya Wajib, Perhatikan Waktu Pelaksanaannya, Jangan Sampai Kelewat

Sementara, dalam grand opening, pengelola hotel pun menghadirkan peragaan busana yang menggunakan kain asal Baduy karya Adrie Basuki. Juga pameran poto yang memperlihatkan budaya Baduy serta China Peranakan karya Pewarta Foto Indonesia (PFI) Tangerang. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.