Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Upaya Menyehatkan BUMN Kehutanan
Perhutani Mau Bubarin Anak Usaha Yang Kere
Selasa, 5 Juli 2022 07:30 WIB
Sebelumnya
Terkait ini, Direktur Utama Perum Perhutani Wahyu Kuncoro mengakui, pihaknya sudah berencana membubarkan anak usaha yang secara keuangan tidak sehat alias kere.
Tidak hanya itu, pihaknya juga akan melebur atau merger anak usaha yang memiliki model bisnis serupa, atau yang berpendapatan kecil.
“Sebenarnya merger ini bagian dari aktivitas reorganisasi, dan saat ini banyak hambatan. Salah satunya pendapatan (anak usaha) yang sangat kecil,” kata Wahyu.
Baca juga : Nelayan Sulsel Menguatkan Dukungan Terhadap Ganjar Pranowo
Dia merinci, saat ini hanya Inhutani I yang memiliki omzet mencapai Rp 250 miliar. Sedangkan pendapatan anak usaha lainnya hanya mencapai Rp 10 miliar.
Sebagai diketahui, Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan, perusahaan pelat merah dengan pendapatan di bawah Rp 50 miliar akan ditutup atau digabung.
“Ini menjadi latar belakang mengapa merger dilakukan. Kami juga berusaha melihat kesamaan nilainya. Ada beberapa anak perusahaan yang model bisnisnya sama,” jelasnya.
Wahyu kemudian merinci, Inhutani I, II dan III akan digabung dan berfokus pada pengelolaan bisnis kayu. Kemudian Inhutani V, IV, dan PT Perhutani Anugerah Kimia yang bergerak di pengolahan gondorukem (hasil olahan batang tusam) dan terpentin (getah pohon pinus), dan pabrik sagu bakal digabung. Fokus untuk mengelola bisnis hasil hutan non-kayu.
Selanjutnya, PT Palawi Risorsis yang menangani usaha wisata akan tetap berdiri sendiri dan fokus terhadap pariwisata.
Sementara, PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari (BUMN HL) akan dilikuidasi atau dibubarkan. Pendapatan dari perusahaan tersebut sangat kecil, dan model bisnisnya beririsan dengan Perhutani. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya