Dark/Light Mode

Didukung Penuh Pemerintah, HIPMI Yakin UMKM Berkembang

Selasa, 19 Juli 2022 17:51 WIB
Ketua Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Bidang Keuangan dan Perbankan, Anggawira. (Foto: Istimewa)
Ketua Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Bidang Keuangan dan Perbankan, Anggawira. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) meyakini berbagai kebijakan yang diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo akan mampu mendorong usaha kecil dan menengah (UMKM) agar semakin optimal hingga dapat mendongkrak perekonomian masyarakat.

Ditambah lagi Presiden Jokowi memberikan Nomor Induk Berusaha (NIB) bagi pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) perseorangan di Gedung Olahraga Nanggala Kopassus, Jakarta Timur, Senin (18/7).                

Ketua Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Bidang Keuangan dan Perbankan, Anggawira mengatakan, Presiden Jokowi telah banyak mengeluarkan kebijakan yang memberi perhatian besar terhadap UMKM. Para pelaku usaha didorong agar dapat terus berkembang melalui beragam fasilitas dan dukungan.  

Baca juga : JakOne Pay Bank DKI Permudah Turis Bertransaksi

Dia meyakini, peran kunci UMKM akan semakin dirasakan masyarakat melalui berbagai kebijakan Presiden Jokowi. Khususnya untuk dapat menunjang perekonomian masyarakat nantinya.                

"Akan sangat berdampak pastinya untuk pelaku usaha, pemberian NIB perseorangan ini akan membangkitkan semangat pengusaha UMKM agar semakin kolaboratif, dan terus bersinergi," ujarnya dalam siaran persnya, Selasa (19/7).

Menurut Anggawira, peningkatan pertumbuhan jumlah pelaku usaha UMKM menjadi sebuah keniscayaan jika pertumbuhan ekonomi Indonesia ingin terus maju. Terlebih lagi, Indonesia sekarang ini menghadapi situasi ekonomi global yang tak pasti dan terancam mengalami resesi.

Baca juga : Kampus Kudu Bikin Riset Inovasi Alkes

Maka dari itu diperlukan strategi cerdas dalam upaya membangkitkan ekonomi di tengah kondisi yang sulit.  

"Di tengah ekonomi seperti saat ini, kita butuh superteam, bukan superman. UMKM perseorangan akan mendorong pelaku UMKM untuk bersinergi dengan sektor lainnya seperti pendanaan dan akses permodalan," terang Anggawira.       

Dia menambahkan, ke depan diperlukan terus kebijakan yang inovatif. Apalagi dengan kehadiran Online Single Submission (OSS) yang dikelola oleh Kementerian Investasi/BKPM akan dimungkikan adanya kolaborasi dari level data.                

Baca juga : DPR Dukung Pemerintah Moratorium Pengiriman PMI Ke Malaysia, Tapi...

"Kehadiran OSS harus dimanfaatkan agar mendorong kolaborasi UMKM bahkan dari level data contohnya melalui marketplace dan fintech, jangan sampai pelaku UMKM kita tidak bisa memanfaatkan kemajuan teknologi, oleh karena itu HIPMI juga harus hadir untuk membuat ekosistem bagi pelaku UMKM untuk tumbuh bersama," pungkasnya.                

Sebelumnya, Presiden Jokowi menargetkan hingga 20 juta pelaku UMKM dapat mengintegrasikan atau bergabung dengan toko online pada 2022 seiring dengan  pasar ekonomi digital yang berkembang pesat. Menurut Presiden, upaya membawa lebih banyak UMKM dalam negeri ke pasar digital ditujukan untuk mempercepat transformasi ekonomi digital. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.