Dark/Light Mode

Miliki Empat Subholding Baru

Kinerja PLN Bakal Efisien Dan Efektif

Sabtu, 24 September 2022 07:30 WIB
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) resmi meluncurkan Holding Subholding PT PLN (Persero) pada Rabu (21/9/2022). (Foto: Dok. PLN).
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) resmi meluncurkan Holding Subholding PT PLN (Persero) pada Rabu (21/9/2022). (Foto: Dok. PLN).

 Sebelumnya 
Apalagi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan, bahwa tahun ini PLN akan mengalami kelebihan pasokan atau oversupply listrik antara 6 hingga 7 GigaWatt (GW).

Menurut Mamit, salah satu upaya pemanfaatan kelebihan pasokan listrik tersebut, terlihat melalui program konversi LPG 3 kilogram (kg) ke kompor listrik, yang tengah gencar dilakukan PLN bersama Pemerintah.

“Yang paling penting, pemberian subsidi kompor listrik harus jelas. Jangan sampai, ketika masyarakat sudah mulai banyak yang beralih menggunakannya, tiba-tiba subsidinya dicabut. Ini yang harus diperhatikan,” tegasnya.

Baca juga : Bikin Milenial Bangga Pakai Batik, Laskala Tampilkan Desain Modern Dan Segar

Ia berharap, terbentuknya holding dan subholding PLN mampu mengatasi berbagai tantangan.

“Harusnya, holding dan subholding ini bisa menangani itu (oversupply listrik). Bagaimana mencari jalan untuk bisa menjual kelebihan listrik,” harapnya.

Terpisah, Menteri BUMN (Badan Usaha Milik Negara) Erick Thohir mengungkapkan, transformasi ini penting bagi PLN untuk terus mengembangkan inovasi dan melakukan efisiensi, serta menata ulang proses bisnis yang kompleks.

Baca juga : RI- Emirat Arab Jalin Kerja Sama Farmasi dan Alat Kesehatan

Salah satunya, ia meminta, agar pengadaan energi primer yang sebelumnya tersebar dan tidak efisien, bisa dikelola secara terpusat. Yaitu di bawah subholding PLN Energi Primer Indonesia.

“Dengan dibentuknya subholding ini, maka security of supply bisa lebih kokoh,” ujar Erick di Jakarta, Rabu (21/9).

Begitu juga dengan terbentuknya subholding pembangkitan GenCo yang akan meningkatkan kompetensi PLN. Sehingga bisa menjadi modal untuk masuk dalam rantai suplai energi di kancah global.

Baca juga : Penantang Petahana Bakal Rebutan Dukungan Partai

Erick menegaskan, listrik adalah pusat pertumbuhan ekonomi. Suka tidak suka, industrialisasi perlu listrik. “Ini bukan hanya soal transformasi bisnis PLN. Tetapi untuk kesejahteraan rakyat dan posisi Indonesia menjadi salah satu negara yang sangat besar secara ekonomi,” tandasnya.

Di kesempatan yang sama, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo optimistis transformasi ini akan membawa PLN menjadi perusahaan energi berbasis teknologi, inovasi dan berorientasi pada masa depan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.