Dark/Light Mode

Meski Ekonomi Dunia Loyo

OJK Pede Kinerja Jasa Keuangan Tetap Moncer

Rabu, 5 Oktober 2022 07:30 WIB
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar (kiri) dalam Konferensi Pers RDK (Rapat Dewan Komisioner) Bulanan September 2022 secara virtual, Senin (3/10). (Foto: Dok. OJK).
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar (kiri) dalam Konferensi Pers RDK (Rapat Dewan Komisioner) Bulanan September 2022 secara virtual, Senin (3/10). (Foto: Dok. OJK).

 Sebelumnya 
Di Pasar SBN (Surat Berharga Negara), non-resident mencatatkan outflow sebesar Rp 18,84 triliun mtd. Sehingga mendorong rata-rata yield SBN naik sebesar 30,10 bps mtd di seluruh tenor. Dan rata-rata yield SBN telah meningkat sebesar 79,73 bps. Dengan non-resident mencatatkan net sell sebesar Rp 150,67 triliun.

Hingga 30 September 2022, penghimpunan dana di pasar modal masih tinggi, yaitu sebesar Rp 175,34 triliun, dengan emiten baru tercatat sebanyak 48 emiten. Di pipeline, masih terdapat 90 rencana Penawaran Umum dengan nilai sebesar Rp 61,31 triliun.

Baca juga : Ekonomi Global Goyang, OJK Sebut Sistem Keuangan Indonesia Masih Aman

Kinerja IHSG yang stabil juga ditopang oleh kinerja emiten yang meningkat. Dari 722 emiten listing saham yang telah menyampaikan Laporan Keuangan Tengah Tahunan 2022, sejumlah 479 emiten (66,34 persen) menunjukkan, peningkatan kinerja dengan pertumbuhan pendapatan tercatat sebesar 22,97 persen year on year/ yoy. Dan peningkatan laba sebesar 74 persen yoy.

Sementara dari kredit perbankan pada Agustus 2022 tumbuh relatif stabil 10,62 persen yoy. Terutama ditopang oleh kredit modal kerja, yang tumbuh sebesar 12,19 persen yoy. Adapun secara mtm, nominal kredit perbankan naik sebesar Rp 20,13 triliun menjadi Rp 6.179,5 triliun.

Baca juga : Wilder Tantang 3 Jawara Kelas Berat

Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Agustus 2022 tercatat sebesar 7,77 persen yoy menjadi Rp 7.608 triliun, laju pertumbuhan melambat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 8,59 persen yoy, yang utamanya didorong perlambatan giro.

Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menambahkan, profil risiko perbankan di Agustus 2022 juga masih terjaga. “Dengan rasio Non Performing Loan (NPL) net perbankan sebesar 0,79 persen dengan NPL gross sebesar 2,88 persen,” rinci Dian.

Baca juga : Urusan Sambo Pindah Ke Jaksa Agung

Untuk kredit restrukturisasi Covid-19 kembali mencatatkan penurunan sebesar Rp 16,77 triliun menjadi Rp 543,45 triliun, dengan jumlah nasabah juga menurun menjadi 2,88 juta nasabah.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.