Dark/Light Mode

Diingatkan Luhut

Ekonomi Masih Terkendali, Kita Nggak Boleh Jumawa

Selasa, 18 Oktober 2022 05:35 WIB
Men­ko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: Instagram @luhut.pandjaitan).
Men­ko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: Instagram @luhut.pandjaitan).

RM.id  Rakyat Merdeka - Semua pihak diingatkan tetap waspada, jangan jumawa meski ekonomi Indonesia tumbuh dengan baik. Pasalnya, keadaan ekonomi ke depan masih tak bisa diprediksi. Apapun bisa terjadi.

Seruan itu disampaikan Men­ko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam pembukaan SOE International Conference dan Peluncuran Indonesia Water Fund (IWF), di Bali Nusa Dua Convention Centre, kemarin.

“Kita beruntung hari ini ekonomi kita masih terkendali, baik inflasi dan segala macam. Tapi kita tidak boleh jumawa. Kita mesti cermat menghadapi data-data ini,” pesan Luhut.

Baca juga : Kalau Ekonomi Kuat, Kita Tak Perlu Jadi Pasien IMF

Luhut mengatakan, tidak akan ada yang bisa menduga prediksi keadaan ekonomi, setidaknya 3 bulan ke depan.

Pada kesempatan itu, Luhut memaparkan indikator ekonomi Indonesia yang masih sangat baik. Inflasi misalnya, di saat semua negara kenaikan harga terjadi besar-besaran, di Indo­nesia inflasi hanya mencapai 5,9 persen.

Dia mengatakan, Pemerintah bakal mengontrol inflasi hingga akhir tahun di kisaran 6 persen.

Baca juga : BLT BBM Diapresiasi Asosiasi Ojol

“Inflasi Indonesia masih moderat kalau dibandingkan negara lain yang naik 10 persen. Kita masih terkontrol dan dan ter-manage setelah naiknya harga BBM masih 5,9 persen,” ujar Luhut.

Luhut juga menilai, Indeks Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia masih sangat baik dan ekspansif di saat negara lain mengalami penurunan. Turunnya indeks PMI dapat menunjukkan melemahnya pergerakan sektor riil.

Luhut memaparkan, pertum­buhan investasi dan konsumsi juga terus meningkat. Indonesia juga berhasil mengembangkan ekspor ke pasar internasional.

Baca juga : Pelayanan Publik Di Pemprov Papua Terkendala, Ini Saran Tokoh Pemuda

“Surplus neraca dagang se­lama 28 bulan berturut-turut. Indonesia menjadi top performer ekspor,” ungkap Luhut.

Bidik Pendapatan

Pemerintah menargetkan pendapatan per kapita penduduk Indonesia bisa melesat hingga mencapai 10 ribu dolar AS, atau sekitar Rp 154 juta per tahun pada 2030.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.