Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Kereta Cepat Bakal Tembus Surabaya
Menhub: Dana Proyek Ini Nggak Pake APBN
Sabtu, 5 November 2022 06:30 WIB
Sebelumnya
BKS mengatakan, pembangunan infrastruktur transportasi tidak hanya selesai ketika membangun fisik. Pembangunan itu harus dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Sehingga yang sudah dibangun tidak sia-sia begitu saja.
“Kami juga memiliki rencana kereta cepat ini nantinya akan dihubungkan dengan sejumlah simpul transportasi. Misalnya, Bandara Kertajati, yang diproyeksikan jika tol Cisumdawu telah selesai. Bandara itu akan semakin ramai,” harap Menhub.
Nantinya, Kereta Cepat Jakarta-Surabaya akan melewati sejumlah kota. Yakni Jakarta, Karawang, Bandung, Kertajati, Purwokerto, Yogyakarta, Solo, Madiun dan Surabaya.
Baca juga : Moeldoko Center Bali Kembangan Industri Budaya Dan Olahraga
Perjalanan kereta cepat dari Jakarta-Surabaya itu dapat ditempuh selama 4 jam.
Selain ada kereta cepat jalur selatan, kereta api semi cepat rute Surabaya akan melaju lewat utara.
“Direncanakan, angkutan masal perkotaan MRT dan LRT tidak saja di Jakarta. Tapi juga di kota lain seperti Surabaya, Bandung, Medan, Makassar, Semarang dan Bali,” tuturnya.
Baca juga : Saatnya Kemenhub Benahi Transportasi Untuk Publik
Pemerintah juga berencana melakukan studi yang melibatkan Bank Dunia, Asian Development Bank (ADB), Japan International Cooperation Agency (JICA), dan konsultan lainnya dari mancanegara.
Terlepas dari rencana jangka panjang Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, BKS mengaku masih fokus menyelesaikan pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
“KCJB ditargetkan sudah dapat beroperasi pada tahun 2023,” ucapnya.
Baca juga : Melli Darsa Center Bantu Pemerintah Sukseskan Program Imunisasi Anak
Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia Bidang Perkeretaapian Aditya Dwi Laksana mengatakan, perlu kajian komprehensif terkait perpanjangan jalur kereta dengan skema pendanaan dan teknologi yang digunakan.
Menurutnya, pemilihan rute lintas selatan Jawa akan meningkatkan biaya konstruksi karena topografi pegunungan.
“Semestinya, sejak awal Pemerintah sudah memiliki kajian kelayakan proyek yang lebih komprehensif,” ujar Aditya. [KPJ]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya