Dark/Light Mode

Wamen Tiko: Pembiayaan Syariah Paling Cocok Garap Proyek Infrastruktur

Rabu, 15 Februari 2023 14:52 WIB
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo (kedua kiri) di acara BSI Global Islamic Finance Summit (GIFS) 2023, bertajuk ‘Islamic Finance for Real Sector Development’ di Jakarta, Rabu (15/2). (Foto: Dok. BSI)
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo (kedua kiri) di acara BSI Global Islamic Finance Summit (GIFS) 2023, bertajuk ‘Islamic Finance for Real Sector Development’ di Jakarta, Rabu (15/2). (Foto: Dok. BSI)

 Sebelumnya 
“Untuk itu, hari ini pertama kalinya kita sosialisasi kepada masyarakat pelaku usaha, dan investor mulai paham bahwa sebenarnya struktur syariah paling cocok untuk pembangunan Indonesia ke depannya,” yakin Tiko.

Hadirnya GIFS ini sambungnya, tercipta pemahaman yang lebih dalam lagi. Serta menjadi kesempatan bagi BSI untuk menggali lebih dalam lagi peluang di sektor riil.

Pihaknya juga berharap, dalam empat bulan ke depan, mulai ada sindikasi-sindikasi syariah yang dilakukan tepat sasaran sesuai proyek yang memiliki financial projection jangka panjang dan bermanfaat untuk masyarakat luas.

Baca juga : Jadi Tempat Belanja Paling Murah, Warganet Sedih JD.ID Tutup

“Misalnya project finance yang green seperti smelter, pabrik battery Electric Vehicle (EV), maupun refining nikel. Nanti dilihat seperti apa strukturnya apakah sesuai dengan model. Kemudian funding-nya ada atau tidak dan dengan tenor yang disesuaikan,” jelasnya.

Selanjutnya yang menjadi isu adalah sambung Tiko, bagaimana asset management bank syariah bisa terjaga dengan baik dan memastikan secara prinsip secara syariah tetap terjaga.

Di Indonesia sudah berinovasi melalui SBSN (Surat Berharga Syariah Negara) yang saat ini telah berinvestasi langsung dengan aset-aset riil.

Baca juga : Menkop: Tiru Prancis, Koperasi Karyawan Harus Masuk Ekosistem Industri Manufaktur

“Kami berharap sesi ini sebagai awareness awal. Di mana pelaku sektor riil membicarakan sektor yang paling ideal. Serta memastikan BSI yang selama ini fokus kepada pembiayaan konsumer ritel, didorong untuk menggarap wholesale banking ke depannya, bahkan hingga menjadi global banking,” kata Tiko.

Tak hanya itu, dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan kabar gembira dari BUMN, yang telah melaporkan kepada DPR kondisi dan perkembangan perusahaan pelat merah saat ini.

“Secara unaudited report kami ingin menyampaikan konsolidasi profit BUMN mencapai sekitar Rp 300 triliun. Ini merupakan suatu perkembangan yang luar biasa bahwa BUMN telah bertransformasi dan berubah menjadi engine yang sangat besar,” ungkapnya.

Baca juga : Wali Kota Bandung Minta Perangkat Daerah Kebut Proyek Infrastruktur

Tak hanya itu, capaian tersebut tegas Tiko, mewujudkan bahwa bank syariah di dalam ekosistem BUMN, mempunyai peluang menjadi katalis untuk mendorong perkembangan lebih lanjut. Terutama di sektor-sektor baru yang membutuhkan pembiayaan jangka panjang dan katalis baru struktur pembiayaan yang tepat. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.