Dark/Light Mode

Rupiah Melemah, Kadin Dorong Sistem Local Currency Settlement

Sabtu, 4 Maret 2023 13:42 WIB
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Arsjad Rasjid. (Foto: Istimewa)
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Arsjad Rasjid. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Arsjad Rasjid mendorong adanya upaya minimalisasi ketergantungan mata uang dolar melalui Local Currency Settlement (LCS).

LCS memungkinkan bisnis dari negara mitra untuk menggunakan mata uang lokal atau mata uang penerima dalam proses pembayaran lintas batas. Beberapa negara seperti Malaysia, Thailand, Jepang, dan China juga telah menganut sistem tersebut.

Arsjad menilai, hal ini akan membuat proses pembayaran lebih efisien, memberikan natural hedging bagi bisnis untuk melindungi dari paparan risiko mata uang.

"Lalu, mengurangi biaya transaksi melalui tarif langsung yang lebih efisien, dan memfasilitasi transfer lebih cepat," ungkap Arsjad dalam keterangan resminya, Sabtu (4/2).

Baca juga : Rupiah Melesat Di Tengah Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS

Dalam menghadapi volatilitas nilai tukar mata uang global seperti dolar dan euro, Kadin mendukung penggunaan LCS sebagai solusi alternatif.

"Kami telah melihat bagaimana LCS telah meningkatkan perdagangan bilateral. Misalnya, perdagangan kami dengan Jepang telah meningkat sepuluh kali lipat dari tahun 2020 hingga 2021. Dari 9,8 juta dolar AS per bulan menjadi lebih dari 100 juta dolar AS setiap bulan," tuturnya.

Bos Indika Energy ini menambahkan, penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan internasional lebih rasional bagi negara-negara. Karena, ketergantungan yang besar pada mata uang global utama akan mengikis nilai tunai mereka dengan proses beberapa konversi dan biaya bank.

Melihat hal ini, Kadin melalui keketuaan ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) telah mendorong konektivitas pembayaran regional melalui ASEAN-QR Code dengan landasan LCS.

Baca juga : Kunjungi Lokananta dan De Tjolomadoe, Erick Dorong Ekosistem Pariwisata Solo

Dengan begitu, pembayaran lintas negara dapat dilakukan melalui unifikasi QR antar ASEAN dengan settlement menggunakan local currency masing-masing. ASEAN QR Code mampu mendorong penggunaan LCS di masa depan untuk meningkatkan perdagangan dan mengurangi paparan risiko dari fluktuasi nilai tukar mata uang global.

Hingga kini, ASEAN Connectivity melalui ASEAN QR Cross Border Payment telah dikerjasamakan antara 3 negara yaitu, Thailand, Malaysia dan Singapura.

Arsjad mengharapkan melalui kepemimpinan sektor bisnis di ASEAN-BAC mampu mendorong policy reform serta implementasi di lebih banyak negara ASEAN dan dialogue ASEAN partners lainnya untuk mendorong konektivitas pembayaran.

Aktivitas perdagangan yang semakin efisien dan terdiversifikasi melalui penggunaan LCS akan membantu meningkatkan daya saing bisnis lokal dan meminimalkan dampak fluktuasi nilai tukar mata uang global pada perekonomian Indonesia.

Baca juga : Rupiah Libas Dolar AS Di Awal Pekan

"Kadin dan ASEAN BAC Indonesia siap terus mendukung upaya-upaya dalam meningkatkan perdagangan internasional Indonesia dan meminimalkan risiko dari fluktuasi nilai tukar mata uang global," ujarnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.