Dark/Light Mode

Pemerintah Kantongi Komitmen Perkuat Stok

China Siap Guyur 1 Juta Ton Beras

Kamis, 19 Oktober 2023 07:20 WIB
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso saat ditemui di Kantor Pusat Perum Bulog, Jakarta, Rabu (18/10/2023). (Foto: Antara)
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso saat ditemui di Kantor Pusat Perum Bulog, Jakarta, Rabu (18/10/2023). (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perum Bulog mengimbau masyarakat tidak perlu mencemaskan stok beras nasional. Sebab, Pemerintah telah mendapatkan jaminan pasokan 1 juta ton beras dari China.

China bersedia menggelontor­kan beras ke Indonesia. Komit­men ini diraih Pemerintah, saat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Mar­ves) Ad Interim, mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-3 Belt and Road Forum (BRF) for International Cooperation di Beijing, China pada Selasa (17/10).

Dalam pertemuan tersebut, Pemerintah mengumumkan telah mengamankan 1 juta ton beras impor China untuk cadangan pangan dalam negeri.

Baca juga : 500 Ribu Rice Cooker Gratis Siap Dibagikan

Hal ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU/nota kesepahaman) oleh Menteri BUMN Erick Thohir dengan Pemerintah China.

Menanggapi ini, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, dengan adanya komit­men tersebut, Pemerintah menun­jukkan serius dalam menangani permasalahan pangan, terutama beras, yang saat ini produksinya di dalam negeri, menurun.

“Dengan adanya kesepakatan itu, artinya ada jaminan buat Bulog dan masyarakat, bahwa stok beras itu ada. Masyarakat bisa tenang,” ujar Buwas, sapaan akrab Budi Waseso, di Jakarta, kemarin.

Baca juga : Jaga Pasokan, Pemerintah Tambah Impor Beras 1,5 Juta Ton

Meski demikian, Buwas menegaskan, pihaknya belum tentu akan mendatangkan beras impor dari China tersebut. Sebab, hal ini berkaitan dengan proses bongkar muat dan kapasitas pelabuhan di Indonesia.

Menurutnya, kesepakatan kerja sama tersebut akan men­jadi pilihan terakhir bagi Pe­merintah jika Indonesia tak mampu mendatangkan beras dari negara-negara lain seperti Thailand, Vietnam, Myanmar, Kamboja dan Pakistan.

Artinya, sambung eks Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri ini, beras dari China belum tentu masuk tahun ini. Bisa saja tahun depan.

Baca juga : Moeldoko: Pemerintah Jamin Perlindungan Terhadap Minoritas

“Anggap saja kita sudah punya stok beras 1 juta ton di China. Kapan didistribusikan? Ya, ter­gantung kebutuhan,” tegasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.