Dark/Light Mode

Permintaan KPR Diramal Meroket

Prospek BBTN Kinclong

Selasa, 7 November 2023 07:20 WIB
Direktur Finance BTN Nofry Rony Poetra. (Tangkapan Layar)
Direktur Finance BTN Nofry Rony Poetra. (Tangkapan Layar)

 Sebelumnya 
Outlook baik tersebut, menurut dia, akibat didukung keputusan Pemerintah untuk mengerek harga jual rumah yang mendapatkan subsidi bunga 7 persen hingga 8 persen. Yaitu se­mula harganya dari Rp 162 juta sampai Rp 234 juta menjadi Rp 166 juta-Rp 240 juta. Kenaikan tersebut akan berimbas terhadap penyaluran KPR perseroan.

“Kami memperkirakan kredit BTN akan meningkat 10,4 persen tahun ini,” ujarnya.

Sentimen positif bagi BBTN juga datang dari kebijakan Pe­merintah yang membebaskan PPN untuk harga rumah sampai dengan Rp 2 miliar, hingga insentif biaya administrasi pengurusan rumah murah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Baca juga : Permintaan Hybrid Meningkat, Ekspor Toyota Naik 2,5 Persen

Terpisah, Direktur Finance BTN Nofry Rony Poetra mengatakan, stimulus yang akan diberikan Pemerintahan Presi­den Joko Widodo tersebut men­jadi angin segar bagi sektor perumahan.

Karenanya, imbuh Nofry, pihaknya mengapresiasi kebi­jakan Pemerintah untuk men­dongkrak sektor perumahan. Sebab, stimulus ini juga akan mempermudah masyarakat In­donesia memiliki rumah.

“Terutama para Gen Z, mile­nial, dan masyarakat berpeng­hasilan rendah,” kata Nofry di Jakarta, kemarin..

Baca juga : Lintasarta Berikan Pelatihan Digital Marketing pada Pelajar di Bantar Gebang

Menurut Nofry, perhatian Pemerintah terhadap perumahan sangat tinggi karena sektor ini memiliki multiplier effect terhadap 185 subsektor turunannya. Selain itu, sektor perumahan juga memiliki kontribusi yang signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja, menggunakan banyak produk lokal dan meli­batkan banyak pihak. Sehingga diharapkan akan mampu mem­percepat pertumbuah ekonomi nasional. Apalagi, sektor peru­mahan sangat padat modal.

“Tenaga kerja yang dibutuh­kan sekitar 500.000 orang untuk setiap 100.000 rumah yang dibangun dan menggunakan 90 persen bahan lokal,” bebernya.

Nofry menyebutkan, selain mempermudah masyarakat In­donesia membeli rumah, insen­tif ini juga bakal mendorong pencapaian target pertumbuhan kredit di BTN. Dan pada akhirnya, stimulus dari Pemerintah tersebut akan meningkatkan pe­nyaluran KPR Non-subsidi yang menjadi salah satu motor utama pertumbuhan kredit di BTN.

Baca juga : Tinjau Panen Raya Di Indramayu, Presiden Jokowi Pastikan Produksi Padi Baik

“Tahun ini dan tahun depan, kami membidik kredit tumbuh sekitar double digit. Dengan tar­get NIM pada akhir tahun 2023 yang mencapai 3,9 persen-4,0 perseb,” pungkasnya.

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Selasa 7/11/2023 dengan judul Permintaan KPR Diramal Meroket, Prospek BBTN Kinclong

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.