Dark/Light Mode

Gelar MSF 2023, Bank Mandiri Gencar Wujudkan Ekonomi Berkelanjutan

Kamis, 7 Desember 2023 15:18 WIB
Bank Mandiri terus memperkuat prinsip Environmental, Social and Governance (ESG) guna mewujudkan keberlanjutan dalam pembangunan ekonomi. (Foto: Dok. Bank Mandiri)
Bank Mandiri terus memperkuat prinsip Environmental, Social and Governance (ESG) guna mewujudkan keberlanjutan dalam pembangunan ekonomi. (Foto: Dok. Bank Mandiri)

 Sebelumnya 
Bank Mandiri hingga November 2023, terdapat 5.374 penandatanganan prinsip investasi bertanggung jawab. Selain itu, penerbitan surat utang global terkait ESG mencapai 1,5 triliun dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 23.275,6 triliun di 2022, meningkat hampir 15 kali dibandingkan tahun 2015.

Menyoal ini, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, riset ini diharapkan dapat menjadi acuan terkait gambaran implementasi ESG di Indonesia sekaligus mengajak seluruh pihak untuk menggencarkan aksi nyata untuk ekonomi berkelanjutan.

“Penelitian ini dilakukan secara komprehensif dengan melibatkan berbagai stakeholder mulai dari korporasi baik listed maupun non-listed, investor, hingga fund manager,” katanya.

Untuk mensosialisasikannya, Bank Mandiri pun menggelar event MSF 2023 dengan mengusung tema sama serta dihadiri oleh para pengambil keputusan dari regulator, korporasi, asosiasi, lembaga internasional, nasabah serta stakeholder terkait, secara hybrid.

Event MSF diselenggarakan untuk kedua kalinya karena telah menjadi wadah diskusi yang tepat bagi para pebisnis, Pemerintah, dan pelaku usaha lainnya terkait potensi dan tantangan ESG ke depan.

Baca juga : KKP Kenalkan Budidaya Perikanan Berkelanjutan Pada Pelajar

“Baik di tingkat global maupun nasional, tentunya dalam konteks mendukung agenda nasional pencapaian Net Zero Emission (NZE) pada 2060,” kata Darmawan.

Dalam kegiatan MSF, Darmawan mengungkapkan, hadir para pembicara yang dapat menginspirasi seluruh pemangku kepentingan ESG di Tanah Air, untuk terus berkomitmen mengeksekusi berbagai kebijakan dan inisiatif mendorong prinsip-prinsip keberlangsungan.

“Sejalan dengan peningkatan komitmen tersebut, Bank Mandiri telah turut mendukung rencana Pemerintah dengan konsisten mendorong kontribusi perseroan terhadap pembiayaan keberlanjutan dan pembiayaan hijau,” jelasnya.

Hasilnya, hingga kuartal III-2023, perseroan telah menyalurkan kredit ke sektor berkelanjutan sebesar Rp 253 triliun atau 24,9 persen dari total kredit perseroan.

Dari nilai tersebut, pembiayaan ke sektor hijau Bank Mandiri telah menembus Rp 122 triliun, setara dengan 12 persen penyaluran kredit di periode sama.

Baca juga : Bank Mandiri Gelar Edukasi Keuangan Digital Di Kalangan Mahasiswa

Penyaluran Green Financing ini memperkuat posisi Bank Mandiri sebagai market leader dengan share sebesar setara dengan kurang lebih 30 persen.

Sementara dari sisi pendanaan, Bank Mandiri telah menerbitkan Sustainability Bond sebesar 300 juta dolar AS (Rp 4,6 triliun) dengan 8,3 kali oversubscription rate.

Kemudian, Bank Mandiri pun menjadi bank pertama di Indonesia yang melakukan ESG Repo Transaction dengan nilai mencapai 500 juta dolar AS (Rp 7,7 triliun).

Di samping itu, pada awal 2023 Bank Mandiri juga sudah menerbitkan Green Bond Tahap I sebesar Rp 5 triliun yang merupakan bagian dari rencana Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) dengan target dana sebesar Rp 10 triliun.

Adapun, obligasi ini merupakan implementasi Bank Mandiri untuk mendorong pembiayaan ke sektor Kategori Usaha Berwawasan Lingkungan yang selaras dengan kebijakan regulator.

Baca juga : Wara Wiri Feskraf 2023 Ubah KIM Jadi Permainan Nusantara

Tidak berhenti di situ, Darmawan menambahkan, pihaknya juga secara konsisten telah mengadopsi praktik-praktik ESG secara lebih luas, termasuk di dalam operasional perusahaan.

“Ketidakpastian ekonomi dan geopolitik saat ini telah menggeser isu keberlanjutan (sustainability) menjadi ketersediaan energi (energy affordability). Meski demikian, kami percaya bahwa isu ESG akan menjadi mainstream. Sekalipun ada guncangan, hal ini tetap menjadi penting ke depan,” ucapnya.

Perlu diketahui, Mandiri Institute mengundang pembicara yang memiliki kompetensi dan berpengalaman di bidangnya. Antara lain, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar sekaligus Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi maupun Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar.

Termasuk para pakar di bidang ESG seperti Chairman of the Board, U.S. Soybean Export Council (USSEC) Stan Born, Co-Founder and Chief Executive Officer, Climate Bonds Initiative Sean Kidney, Chief Executive Officer Assentoft Aqua Asia Pte Ltd MAtthew Tan, dan Country Manager Global Reporting Initiative (GRI) Indonesia Dewi Suyenti Tio.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.