Dark/Light Mode

Teten: Kehadiran Koperasi Multipihak Jadi Terobosan Rantai Pasok Industri

Rabu, 20 Desember 2023 20:12 WIB
Menkop UKM Teten Masduki (kanan) menargetkan akan semakin banyak munculnya Koperasi Produsen Multipihak (KMP) sebagai terobosan mengembangkan koperasi modern di Indonesia. (Foto: Dok. Kemenkop UKM)
Menkop UKM Teten Masduki (kanan) menargetkan akan semakin banyak munculnya Koperasi Produsen Multipihak (KMP) sebagai terobosan mengembangkan koperasi modern di Indonesia. (Foto: Dok. Kemenkop UKM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki menargetkan, akan semakin banyak munculnya Koperasi Produsen Multipihak (KMP), sebagai terobosan mengembangkan koperasi modern di Indonesia.

Dari data Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM), saat ini terdapat 106 KMP di Indonesia. Diungkapkan Teten, Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) terus berupaya menjadikan kehadiran KMP.

Baca juga : Green Sukuk, Terobosan Pembiayaan Hijau Di Indonesia

Teten mengatakan, KMP bukanlah hal baru. Paling banyak KMP itu ada di Italia terdapat sekitar 12.000 unit KMP.

"Kami optimis, dengan bisnis model KMP, mulai dari sektor pembiayaan, produksi hingga pemasaran bisa diintegrasikan. Sehingga tercipta seluruh sirkular ekonomi dalam satu visi dan wadah yang sama, sehingga akselerasinya akan bisa lebih cepat,” ungkap Teten dalam acara peluncuran KMP, Pasti Collective di Javara Culture, Jakarta, Rabu (20/12/2023).

Baca juga : Generasi Milenial Jangan Terprovokasi Hoaks Dan Black Campaign

Indonesia, kata Teten, sangat kaya dengan pangan nasional yang sering disebut sebagai pangan yang berbasis pada kekayaan warisan budaya yang beragam.

Javara salah satunya, merupakan pilar utama warisan pangan budaya bukan sebagai pelestari, tapi sebagai pengembang untuk menjadi produk-produk yang mendunia.

Baca juga : BPJS Ketenagakerjaan Kelapa Gading Kampanye KKBC di Pasar Inpres

Ditegaskannya, potensi tersebut harus dilihat sebagai salah satu keunggulan koperatif, bahkan untuk ketahanan pangan pun Indonesia yang memiliki akar budaya yang sangat kuat.

“Maka, dalam sebuah rantai produksi yang sangat panjang, terdapat beberapa sektor yang perlu disatukan dalam satu ekosistem bisnis, agar komitmennya kolektif dan jangka panjang, tercipta model bisnis yang lebih sustain,” ucap Teten.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.